Ember Cuci Tangan Jalan Udayana Raib Dicuri

Disediakan 18 Unit, Hanya Tersisa Empat Unit

EMBER DICURI: Ember tempat cuci tangan yang dipasang Dinas Perkim Kota Mataram di Jalan Udayana, banyak dicuri, dan kini hanya tersisa empat unit saja. (ALI/RADAR LOMBOK)
EMBER DICURI: Ember tempat cuci tangan yang dipasang Dinas Perkim Kota Mataram di Jalan Udayana, banyak dicuri, dan kini hanya tersisa empat unit saja. (ALI/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Kesadaran warga menjaga fasilitas publik yang dipasang pemerintah untuk mencegah virus Covid-19 sangat rendah. Bagaimana tidak, sejumlah ember tempat cuci tangan yang disiapkan pemerintah di Jalan Udayana, Kota Mataram, raib dicuri.

Dari 18 ember cuci tangan yang dipasang pemerintah. Kini tersisa hanya empat cuci tangan. Kondisi ini tentunya cukup miris. “Iya memang benar. Banyak ember cuci tangan yang di Udayana itu hilang dicuri. Saya disana pasang 18 unit. Tersisa tinggal empat sekarang,” ujar Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Mataram, H Kemal Islam Kepada Radar Lombok di Mataram, kemarin.

Setelah ember cuci tangan banyak yang hilang. Pihaknya merasa perlu melakukan eveluasi. Karena kesadaran masyarakat dinilai sangat rendah. “Makanya sekarang kita evaluasi penempatan tempat cuci tangan disana,” imbuhnya.

Evaluasi ini menurutnya penting dilakukan. Tujuannya adalah perlu tidaknya mengganti tempat cuci tangan yang hilang dicuri. Tapi dengan kesadaran masyarat yang kurang. Ia pesimis dan tidak ada jaminan ember di Udayana tidak hilang lagi dicuri warga. “Siapa yang menjamin tidak hilang lagi,” ungkapnya.

Padahal dirinya sudah mencoba untuk mengganti ember baru yang hilang di Udayana. Tapi ia khawatir ember yang dipasang dicuri lagi. Oleh karenanya, ember yang sudah dipasang ditarik lagi. “Ada kehawatiran saya. Makanya saya tarik lagi untuk dilakukan evaluasi,” ungkapnya.

Meski demikian, sebagai area publik yang ramai dikunjungi masyarakat. Jalan Udayana harus dilengkapi dengan tempat cuci tangan yang lengkap. Tapi sebelumnya, pihaknya sedang memikirkan cara bagaimana ember yang dipasang tidak hilang lagi.

“Jadi kita pikirkan dong. Jangan hanya dipasang, hilang lagi dia. Kemarin saja yang saya pakai itu yang tempat besinya ditanam. Itu pun diangkut juga dan hilang. Apalagi yang cuma ditaruh dipinggir jalan. Seperti yang ditaruh relawan HMR. Ada sekitar 8 titik yang dipasang hilang juga. Kesadarannya saya lihat kurang sekali masyarakat ini,” terangnya.

Meski belasan ember yang dipasang hilang. Pihaknya tidak akan melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian. “Tidak sampai ke lapor polisi. Cukup kita evaluasi saja. Kita lakukan evaluasi. Kalau kita taruh dengan cara yang sama pasti akan hilang. Apakah kita tanam atau cor. Embernya juga bagaimana caranya kita taruh supaya tidak hlang. Bisa barangnya kita ikat atau gimana,” ulasnya.

Hilangnya ember cuci tangan ini dikeluhkan masyarakat. Asya, salah satu warga Mataram mengatakan, warga masyarakat perlu untuk menjaga bersama fasilitas yang dipasang pemerintah di area publik. Karena fasilitas tersebut untuk kepentingan masyarakat.

Apalagi dimasa pandemi Virus Covid-19 sekarang ini. Tempat cuci tangan sangat dibutuhkan masyarakat diarea publik. “Ini masalah kesadaran kita bersama. Sudah sangat bagus tujuan pemerintah menyiapkan tempat cuci tangan itu. Jangan dicuri dong,” katanya. (gal)

Komentar Anda