Eksplorasi PT STM Dihentikan Sementara

Sahdan (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Aktivitas eksplorasi PT. Sumbawa Timur Mining (STM) yang berlokasi di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, terpaksa dihentikan sementara.

Keputusan ini diambil, menyusul adanya insiden perusakan dan pembakaran fasilitas milik perusahaan tersebut, yang diduga dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

“PT STM di tahun 2025 akan fokus pada maintenance asset, sehingga kegiatan fisik yang dilakukan terbatas. Namun untuk hal-hal yang menjadi obligasi seperti perizinan dan CSR akan tetap berjalan,” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB, Sahdan kepada Radar Lombok, Kamis (21/11).

Sahdan juga menegaskan, penghentian bersifat sementara itu tidak berkaitan adanya insiden. Namun penghentian sebagian aktivitas tambang sejak pertengahan November 2024, lebih disebabkan oleh banyaknya karyawan PT. STM yang mengambil cuti menjelang akhir tahun.

“Mungkin karyawan dari luar butuh istirahat, mau bertemu keluarganya. Jadi tidak ada yang krusial,” ujarnya.

Meskipun aktivitas eksplorasi dihentikan sementara, tetapi kegiatan di laboratorium PT. STM tetap berlangsung. Hal ini karena masih banyak bahan yang perlu diperiksa untuk kelanjutan operasional tambang. “Lab-nya tetap jalan, tidak ada masalah,” tambahnya.

Kesempatan itu, Sahdan membantah bahwa insiden perusakan dan pembakaran fasilitas perusahaan menjadi faktor utama penghentian operasional PT. STM.

Ia menegaskan bahwa kerusakan yang terjadi hanya pada pintu gerbang dan tidak memengaruhi aktivitas perusahaan secara keseluruhan. “Hanya secuil saja, dan itu sudah ditangani oleh polisi,” katanya.

Menurut Sahdan, insiden tersebut dipicu oleh perbedaan pendapat di antara warga setempat yang berujung pada aksi demonstrasi dan perusakan fasilitas. Namun ia meminta agar masalah ini tidak dibesar-besarkan.

Ia juga menambahkan bahwa pelaku perusakan sudah diproses oleh pihak berwenang. “Jangan dibesar-besarkan masalah ini. Itu bukan semata-mata faktor penutupan aktivitas PT. STM. (Buktinya) Lab-nya jalan terus, tidak ada masalah,” ujarnya.

Sementara itu, Principal Communications PT. STM, Cindy Elza, menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2025, perusahaan akan fokus pada kegiatan perawatan dan pemeliharaan fasilitas proyek.

“Status ini ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisi sosial kemasyarakatan yang terjadi beberapa waktu lalu, sekaligus memberikan waktu bagi perusahaan untuk melakukan kajian menyeluruh atas rencana kegiatan dan investasi perusahaan di masa mendatang,” jelas Cindy.

Cindy menegaskan bahwa aktivitas di Proyek Hu’u selama 2025, hanya akan meliputi kegiatan terbatas seperti perawatan aset dan fasilitas.

Selain itu, perusahaan akan tetap memenuhi kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Sedangkan aktivitas pemboran eksplorasi sementara ditiadakan,” jelasnya.

Menurutnya, langkah ini diambil sebagai bentuk tanggapan terhadap dinamika sosial yang sempat memanas beberapa waktu lalu.

Insiden perusakan fasilitas perusahaan menjadi salah satu faktor pertimbangan perusahaan untuk mengevaluasi kembali strategi operasionalnya. (rat)