MATARAM – Kondisi eks Bandara Selaparang di jalan Adi Sucipto, Rembige semakin memperihatinkan. Belum ada kepastian sampai saat ini terkait pengelolaan dari PT Angkasa Pura. Praktis bandara ini seperti rumah hantu saat malam hari lantaran tidak ada lampu penerang.
Pemerintah Kota Mataram, telah beberapa kali negosiasi dengan PT AP I tapi mentok. Dalam negosiasi tersebut tidak kunjung ada kejelasan. Padahal awalnya Pemkot Mataram ingin menghidupkan kembali eks Bandara Selaparang menjadi lokasi MICE (Meeting, Incentive, Convetion and Exhibilitio).
Anggota Komisi III DPRD Kota Mataram, Rangga Danu Mainanga mengatakan, sejak dipindah bandara Selaparang ke Lombok Tengah 2009 lalu, aktivitas warga di sekitar memperihatinkan. ‘’Dampak negatifnya yang harus dilihat sejak tidak ada bandara. Ekonomi masyarakat sekitar lesu, kita harapkan ada kejelasan secepatnya di Angkasa Pura,’’ katanya, kepada Radar Lombok, Rabu kemarin, (16/5).
Lahan seluas 80 hektar tersebut, kini hampir tidak berpenghuni. Bangunan megah sudah mulai banyak rubuh, aset tersebut juga terlantar.Â
Selain itu, beberapa ornament di bangunan tersebut sudah mulai banyak rusak oleh tangan jahil. Bahkan tampak beberapa ternak bisa leluasa masuk seperti kuda, sapi dan kambing di dalam areal lapangan.