MATARAM — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menyetujui eks Bandara Selaparang, Kota Mataram menjadi venue penyelenggaraan kejuaraan balap dunia motocross atau Motocross Grand Prix (MXGP) Lombok, pada 2 Juli 2023 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Gubernur NTB, Dr. H Zulkieflimansyah, bahwa nanti akan ada Memorandum of Understanding (MoU) atau kerjasama antar Pemda dengan PT. Angkasa Pura I, sebagai pemilik aset. “Kita nanti akan MoU dengan PT. Angkasa Pura I. Dimana Eks Bandara Selaparang itu kita kelola bersama. Jadi sayang aset itu kumuh di tengah kota,” ucap Gubernur di Mataram, kemarin.
Oleh sebab itu, sambung Gubernur, jika aset Eks Selaparang sudah dikelola, maka banyak kegiatan-kegiatan Pemda dilaksanakan disana. “Karena sayang bangunan dan gedung disana tidak dimanfaatkan. Misalnya kita perbaiki, kita percantik, nanti bisa dipakai pusat kegiatan,” tambahnya.
Apalagi kata Gubernur, disain sirkuit MXGP biasanya dipercantik, dan tentu pasti menjadi destinasi wisata baru. Bukan hanya untuk MXGP, tapi juga kejuaraan balap motocross regional, nasional bahkan lokal. “Jadi akan ramai terus disana,” tuturnya.
Bahkan lanjut Gubernur, pihaknya telah bertemu dengan Wakil Menteri BUMN di Jakarta, kaitan dengan penggunaan Eks Bandara Selaparang sebagai venue MXGP Lombok 2023. Kementerian BUMN menyambut baik, dan akan dilakukan kerja sama pengelolaan dengan Angkasa Pura.
“Jadi nanti yang akan mengelola Eks Bandara Selaparang itu antara Pemda dan PT. Angkasa Pura. Sebelum ada investor strategis dari PT. Angkasa Pura yang ingin mengembangkan,” ujarnya.
Menurut Gubernur, aset Eks Bandara Selaparang sangat sayang apabila tidak dimanfaatkan. Apalagi lokasinya berada di tengah Kota Mataram, yang menjadi ibu kota Provinsi NTB. Sehingga dengan kehadiran MXGP Lombok di Eks Bandara Selaparang, akan memberikan dampak ekonomi bagi tiga daerah, yaitu Kota Mataram, Lombok Barat dan Lombok Utara.
Pasalnya, setelah penyelenggaraan MXGP Samota di Sumbawa pada 26 Juni 2023, kru, ofisial dan pembalap MXGP akan langsung ke Lombok. Karena pihak Infront Moto Racing selaku penyelenggara MXGP telah menetapkan jadwal balap kejuaraan motocross dunia di NTB sebanyak dua seri, yaitu MXGP seri Samota Sumbawa pada 26 Juni 2023, dan MXGP seri Lombok pada 2 Juli 2023.
Untuk itu, sambung Gubernur, sayang jika peluang itu tidak dimanfaatkan pelaku wisata dengan menghadirkan atraksi yang menarik. Jangan sampai kru dan pembalap MXGP justru liburan ke Bali atau Labuan Bajo. Apalagi NTB memiliki destinasi wisata yang tidak kalah dengan wista yang ada di Bali. Misalnya Senggigi dan Gili Trawangan maupun KEK Mandalika.
“Maka mau tidak mau ini memaksa pelaku wisata juga ikut berbenah. Saya membayangkan kalau MotoGP, MXGP, WSBK, Ironman, balap sepeda ada di sini. Kita punya kompetisi lokal, regional, nasional dan internasional ada di sini. Jadi akan penuh sesak dengan berbagai kegiatan olahraga yang menggeliatkan ekonomi kita,” ucapnya.
Gubernur menuturkan, perhelatan MXGP di Samota Sumbawa pada 2022 lalu dimulai dengan tidak mudah. Dari sisi penyelenggaraan event, sebenarnya panitia tekor dari aspek pendanaan. Namun dampak eksternalitas dari event itu dinilai cukup besar. Bahkan sangat berdampak terhadap ekonomi dan kemajuan daerah. Karena pasti infrastruktur seperti rumah sakit, jalan, bandara dan pelabuhan diperbaiki.
“Coba kita lihat di Samota sekarang, investasi mulai hadir. Itu yang ingin kita kejar. Bahwa membangun daerah itu tidak semata dengan APBN, APBD dan APBDes. Tapi juga ada event-event yang jadi trigger,” pungkas Gubernur. (sal)