MATARAM – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat merilis ekspor Provinsi NTB pada periode Januari – Mei 2025 hanya di angka US$110,73 juta atau turun 92,17 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
“Nilai ekspor Mei 2025 mencapai US$54,32 juta atau turun 89,20 persen dibanding ekspor Mei 2024,” kata Kepala BPS NTB Wahyuddin, kemarin.
Wahyudin menyebutkan bahwa kelompok komoditas ekspor Provinsi NTB yang terbesar pada Mei 2025 adalah tembaga sebesar US$ 51.645.896 (95,08 persen), perhiasan / permata sebesar US$ 1.823.785 (3,36 persen), ikan dan udang sebesar US$ 647.335 (1,19 persen), garam, belerang, kapur sebesar US$ 159.624 (0,29 persen), mesin-mesin / pesawat mekanik sebesar US$ 19.646 (0,04 persen).
Sementara itu, ekspor pada Mei 2025 yang terbesar ditujukan ke Tiongkok (51,67 persen), Korea Selatan (15,47 persen), Taiwan (14,47 persen), Vietnam (10,37 persen), Thailand (1,77 persen) dan Lainnya (6,26 persen).
Lebih lanjut Wahyuddin mengatakan, untuk nilai impor NTB pada Januari-Mei 2025 mencapai US$128,88 juta atau turun 79,01 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Nilai impor Mei 2025 mencapai US$33,40 juta atau turun 66,23 persen dibanding impor Mei 2024.
Adapun kelompok komoditas impor Provinsi NTB yang terbesar pada Mei 2025 adalah mesin-mesin / pesawat mekanik sebesar US$ 13.650.495 (40,88 persen), karet dan barang dari karet sebesar US$ 11.271.521 (33,75 persen), mesin / peralatan listik sebesar US$ 7.095.473 (21,25 persen), berbagai produk kimia sebesar US$ 515.326 (1,54 persen), perangkat optik sebesar US$ 434.760 (1,30 persen).
Sementara itu, untuk impor pada Mei 2025 yang terbesar berasal dari Jerman (32,54 persen),Jepang (29,13 persen), Australia (23,83 persen), Tiongkok (7,16 persen), Singapura (3,97 persen) dan Lainnya (3,38 persen). (luk)