Ekonomi NTB Tumbuh 6,66 Persen

MATARAM—Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB mencatat ekonomi NTB pada triwulan III jika dibandingkan dengan triwulan II (q-to-q) tumbuh sebesar 6,66 persen. Sementara jika secara kumulatif dari triwulan I hingga III tahun 2016, ekonomi NTB tumbuh mencapai 7,48 persen.

Kepala BPS Provinsi NTB, Hj. Endang Tri Wahyuningsih menyebut perekonomian NTB pada triwulan III-2016 menunjukkan kondisi yang lebih baik, dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini ditandai dengan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika (USD) sebesar 1,38 persen pada akhir triwulan III/2016, dibandingkan posisi diakhir triwulan II/2016. “Sektor pertambangan dan penggalian menjadi yang paling besar mendongkrak pertumbuhan ekonomi NTB di triwulan III-2016 ini,” kata Endang, Senin kemarin (7/11).

Selain itu, yang cukup berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi NTB di triwulan III/2016 adalah perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Idhul Adha, mendorong peningkatan kinerja pelaku usaha untuk memenuhi permintaan masyarakat. Hal ini tentunya berdampak terhadap peningkatan permintaan untuk konumsi rumah tangga. Sehingga inflasi selama triwulan III/2016 mencpai 0,11 persen. Sedangkan inflasi nasional pada triwulan III/2016 sebesar 0,90 persen.

Baca Juga :  Akibat Corona, Lowongan Kerja di Hotel Kosong

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kategori industri pengolahan sebesar 69,13 persen. Hal ini dipicu oleh peningaktan produksi industri pengolahan tembakau. Sementara itu dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai komponen ekspor luar negeri sebesar 13,69 persen.

Disebutkan, ekonomi Provinsi NTB di triwulan III/2016 bila dibandingkan dengan triwulan III/2015 (y-on-y) tumbuh sebesar 3,47 persen, lebih rendah bila dibandingkan pertumbuhan periode yang sama pada tahun 2015 yang mengalami peningkatan hingga 34,22 persen merupakan akibat dari pertumbuhan kategori pertambangan dan penggalian yang mencpai 315 persen. “Pertumbuhan ekonomi NTB sampai triwulan III-2016 secara kumulatif dari triwulan I 2016 mencapai 7,48 persen,’ sebut Endang.

Baca Juga :  Harga Ayam Terus Merangkak Naik

Sementara itu, ekonomi NTB tanpa sub kategori pertembangan bijih logam pada triwulan III-2016 secara q-to-q (triwulan II ke triwulan III) mengalami pertumbuhan sebesar 5,67 persen, kemudian secara y on y (triwulan III-2015 dan triwulan III-2016) mengalami pertumbuhan sebesar 5,35 persen dan secara kumulatif atau c to c (triwulan I-2016 hingga triwulan III -2016) mengalami pertumbuhan sebesar 6,07 persen.

“Pertumbuhan ekonomi yang bergantung terhadap pertambangan biasanya tumbuhnya fluktuatif dan ini perlu menjadi perhatian dari pemerintah daerah. Karena kategori tambang sangat bergantung ekonomi global,” pungkasnya. (luk)

Komentar Anda