E-Warung Mulai Berlaku Januari 2017

PKH : Dirjen Linjaminsos bersama Wali Kota Mataram menyerahkan dana PKH kepada para penarima di Kecamatan Ampenan kemarin (Fahmy/Radar Lombok)

MATARAM– Mulai Januari 2017, rumah tangga miskin Kota Mataram tidak lagi menerima beras miskin (Raskin). Program Raskin digantikan dengan program E-Warung. Lewat program ini rumah tangga miskin menerima kartu elektronik yang isinya Rp 110 ribu yang hanya bisa dipakai untuk membeli beras, gula, minyak dan tepung terigu.

Program ini merupakan program pemerintah pusat untuk tahap pertama diberlakukan di 40 kota, termasuk Mataram.” Dulu kalau diberikan Raskin masih dibagi rata dan tidak tetap sasaran, kalau E-Warung tidak akan bisa lagi dibagi rata,” ungkap Dr. Harry Hikmat, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI saat penyerahan dana PKH di Kecamatan Ampenan kemarin (24/11).

Pembagian Raskin dengan pola pukul rata dianggap kesalahan. Namun dirinya tidak terlalu mempermasalahkan kesalahan pola pembagian Raskin tersebut. Sebab kalau tidak dibagi rata maka akan menimbulkan pemasalahan di tengah masyarakat.”Dengan program yang baru ini, haknya ibu-ibu tidak bisa lagi dibagi rata, masyarakat yang tidak memegang kartu E-Warung tidak akan bisa berbelanja,” katanya.

Di Mataram, penerima E-Warung akan terus diperbaiki untuk memastikan penerima kartu tepat sasaran. Uang yang ada di E-Warung tidak bisa diuangkan, tetapi hanya bisa dibelanjakan. Warga yang berhak memilih kualitas beras yang akan dibeli, apakah beras super, atau beras biasa.” Jadi tidak ada istilah beras kutuan lagi. Penerima bebas membeli jenis beras yang diinginkan,”  tegasnya.

Warga Kota Mataram yang saat ini menjadi penerima Pendampingan Keluarga Harapan (PKH), dipastikan kedepan akan terdaftar sebagai penerima W-Warung.

Terpisah, Wali Kota Mataram H. Ahyar Abduh mengatakan, program PKH merupakan upaya pemerintah menurunkan angka kemiskinan. Ia mengklaim angka kemiskinan di Kota Mataram yang sebelumnya 13 persen dari total penduduk, kini turun menjadi 10 persen.”Semua program yang sudah kita susun muaranya untuk menurunkan angka kemiskinan yang tinggal 10 persen itu,” ungkapnya.

Dengan terpilihnya Kota Mataram sebagai kota percontohan E-Warung kata Ahyar, menandakan pengelolaan dan pengentasan kemiskinan berjalan dengan baik. Ia tidak menampik akan adanya potensi permasalahan di lapangan ketika E-Warung diberlakukan.(ami)

Komentar Anda