Satu lagi putra NTB menorehkan prestasi di tingkat nasional. Januardi, atlet sepeda downhill berhasil menjadi yang terbaik pada seri ke-5 Kejurnas Indonesia 76 Downhill 2017.
ZULFAHMI – MATARAM
Perjuangan Januardi untuk menjadi atlet sepeda downhill kini mulai membuahkan hasil. Tidak mudah Ardi sapaan akrabnya mendapatkan prestasinya sekarang ini. Sebab ia butuh kurang lebih 10 bulan sehingga bisa berada di puncak prestasi dengan menjadi juara satu Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Indonesia 76 Downhill seri-ke-5 yang dilaksanakan di Malang tanggal 4-5 November 2017 lalu.
Di kejurnas ini, Ardi turun pada kelas Man Sport A dan berhasil menempatkan diri pada podium pertama. Pada kejurnas ini, Ardi mewakili Batik Air Racing Team dibawah naungan Batik Air. Manajer lapangan Batik Air Racing Team Heri Purnomo menjelaskan, Ardi bergabung di Batik Air Racing Team sejak bulan Agustus 2017 lalu dan mulai ikut dalam kejurnas seri ke-3 yang dilaksanakan di Kudus Jawa Tengah. Pada seri ini Ardi berada pasa posisi 8.
Selanjutnya pada seri ke-4 yang dilaksanakan di Umbulmukti, prestasi Ardi membaik dengan berada pasa posisi kelima. Terakhir pada seri ke-5, Ardi bisa keluar sebagai juara pertama.” Prestasi Ardi terus naik sejak ikut mulai dari seri ketiga,” kata Heri kepada Radar Lombok Senin kemarin (6/11).
Pada kejurnas seri ke-5 ini diikuti oleh sekitar 30 peserta se-Indonesia. Bahkan ada satu orang peserta dari Thailand. Informasi yang diterima koran ini, peserta dari Mataram tidak hanya Ardi, tim lain dari Mataram juga membawa atlet sendiri tetapi belum bisa menunjukan prestasi yang maksimal.
Bersepeda dilakukan di sela-sela membantu orangtuanya jualan tahu dengan cara berkeliling di seputaran Kota Mataram. Ia lahir dan besar di lingkungan sentra produksi tahu Abian Tubuh Kelurahan Abian Tubuh Kecamatan Sandubaya Kota Mataram.
Tapi siapa sangka meski Ardi seorang penjual tahu, ternyata ia memiliki bakat dalam olahraga bersepeda. Bahkan ia pernah mengikuti Pekan Olahraga Kota (Porkot) mewakili Kecamatan Sandubaya Kota Mataram tanpa ada pendampingan dari pihak pemerintah setempat. ” Saat Porkot itu saya juara 1 tanpa ada pendampingan,” tuturnya.
Ia mengatakan hobi bersepeda ini sudah ia jalani sejak lama. Dari hobinya bersepeda ini Ardi bercita-cita ingin menjadi seorang atlet sepeda berprestasi. Untuk bisa mengejar cita-citanya ini, ia sering ikut bersepeda dengan anggota komunitas sepeda di Mataram dengan harapan bisa diberikan pinjam sepeda saat anggota komunitas itu sedang istirahat. ” Ketika komunitas sedang gowes bareng dan istirahat, disana Ardi meminjam sepeda anggota komunitas untuk latihan,” tuturnya.
Biasanya komunitas ini latihan di Bukit Korea Lombok Barat. Untuk bisa sampai ke tempat itu Ardi menumpang kendaraan bahkan lari untuk bisa saja sampai ke tempat latihan.” Kalau tidak berlari saya pakai sepeda BMX,” ujarnya.(*)