Dukungan TGB ke Jokowi Tidak Gratis

Karakterisrik pemilih yang seperti itu, dibaca oleh elit-elit NW. Sehingga mereka semakin percaya diri, bahwa mau pakai partai apa saja tidak ada masalah. Pemilihnya akan tetap setia meski telah pindah ke partai lain. Dipilihnya Nasdem sebagai pengganti Demokrat, tentu saja setelah pertimbangan matang. Hal ini tidak lepas dari peran TGB juga. Apalagi pada hari yang sama memberikan dukungan pada Jokowi, TGB juga bertemu dengan Surya Paloh. 

Meski begitu, Agus menilai tidak semua orang NW di Demokrat akan hijrah ke Nasdem. “Bisa juga elit NW sedang berusaha memperlebar jaringan politiknya, bukan hanya terpusat pada Demokdat saja. Dan dalam strategi pemasaran politik, itu boleh saja tidak ada larangan,” tandas Agus. 

Baca Juga :  'Desak Datu' Bangga Jokowi Pakai Pakaian Adat Sasak

Politisi NTB dari PKS, Surya Jayadi Purnama (SJP) mengatakan, pilihan politik merupakan masalah yang strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Itulah yang membuat keputusan TGB mendukung Jokowi, menjadi prokontra di tengah masyarakat. 

Menurut SJP, politik tidak pernah bulat. Hal yang diprediksi bisa saja tidak terjadi. Sebaliknya, fakta sering menunjukkan hal yang selama ini tidak pernah diduga. “Politik itu tidak pernah bulat, pasti ada lonjong-lonjongnya,” ujar SJP. 

Baca Juga :  Pemerintah Dompu Persiapkan Kedatangan Jokowi

Secara pribadi, SJP tidak setuju dengan keputusan TGB memberikan dukungan pada Jokowi. “Tapi saya menghargai keberanian beliau (TGB) untuk ambil sikap. Sikap-sikap yang tegas itu penting, agar jadi refrensi masyrakat. Apalagi sikap itu bisa menjadi isu nasional,” katanya. (zwr)

Komentar Anda
1
2
3