Dukungan Pemilik Suara Tak Jadi Penentu

DITETAPKAN: Indra Jaya Usman (IJU) dan Sukiman Azmy ditetapkan menjadi Calon Ketua DPD Demokrat NTB.(AHMAD YANI/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Ketua BPOK DPP Demokrat Herman Naeru menegaskan, banyak tidaknya dukungan dari para pemilik suara, bukan jadi penentu akan dipilih oleh DPP menjadi Ketua DPD Demokrat NTB Periode 2021-2026.

“Dukungan itu hanya jadi tiket daftar. Kalau hitungan suara terbanyak, apa beda dengan musda sebelumnya,” katanya saat ditemui awak media usai pembukaan Musda DPD Demokrat NTB, Senin kemarin (20/12).

Diungkapkan, dari hasil verifikasi panitia musda, dipastikan dua pendaftar sebagai bakal calon ketua. Yakni, Indra Jaya Usman dan Sukiman Azmy. Keduanya dipastikan sudah memenuhi persyaratan dukungan. “Informasi dari panitia Musda, keduanya sudah memenuhi persyaratan dukungan,” terangnya tanpa mau merinci dukungan masing-masing calon.

Adapun informasi yang diserap Radar Lombok, dari 13 pemilik suara di Musda yakni 10 DPC kabupaten/kota, DPD, DPP dan sayap partai: Indra Jaya Usman atau akrab disapa IJU mengantongi 7 dukungan DPC kabupaten/kota yakni DPC KLU, DPC Lombok Barat, DPC Lombok Tengah, DPC Sumbawa, DPC Sumbawa Barat, DPC Dompu dan DPC Kota Bima.

Baca Juga :  Zul Berpeluang Dukung Rohmi Jadi Calon Gubernur

Sementara itu, Bupati Lotim Sukiman Azmy mengantongi empat dukungan yakni DPD, DPC Kota Mataram, DPC Bima dan DPC Lombok Timur. Adapun suara DPP dan sayap partai dikabarkan absen

Naeru menegaskan, DPP menjadi penentu siapa Ketua DPD Demokrat NTB terpilih. Tetapi pihaknya berharap, dari dua kandidat ada musyawarah mufakat, sehingga bisa satu nama diajukan ke DPP. Jika tidak tercapai aklamasi, maka kedua nama itu diajukan ke DPP untuk dilakukan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan. Disinggung berapa lama sejak musda hingga diketahui siapa ketua terpilih, Naeru mengatakan paling lama sebulan. “Tapi kita harapkan lebih cepat,” ucapnya.

Baca Juga :  Penahanan Setya Novanto Diklaim Tidak Pengaruhi Dukungan Paket Suhaili-Amin

Sementara itu Ketua DPD Demokrat NTB TGH Mahally Fikri dipastikan tidak mencalonkan diri di Musda. “Saya tidak maju karena kurang dukungan,” dalihnya.

Mahally menegaskan, siapapun ketua terpilih nantinya, ia akan tetap setia dan loyal kepada Demokrat. “Betapa nistanya saya jika tidak tetap di Demokrat. Meski saya hanya jadi anggota biasa, saya tetap di Demokrat,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Demokrat AHY dalam arahannya membuka Musda secara virtual mengatakan, Musda menjadi ajang konsolidasi dan penguatan internal. Jika ada perbedaan pandangan di Musda, diharapkan bisa dikelola secara baik. “Tapi jangan ada perpecahan. Harus tetap solid,” tegasnya. (yan)

Komentar Anda