
MATARAM — Meski Partai Golkar sebagai partai politik (Parpol) tempat bernaung HM Suhaili FT menegaskan bahwa duet Zulkiflimansyah – HM Suhaili FT (Zul-Uhel) belum ada keputusan final. Namun pantauan di lapangan sudah banyak terpasang alat peraga sosialisasi duet Zul-Uhel seperti baliho, spanduk dan lainnya di sejumlah kabupaten/kota, khususnya di pulau Lombok.
Terkait hal tersebut, Ketua DPD Partai Golkar NTB Mohan Roliskana mengaku sah-sah saja jika ada pihak yang memasang baliho maupun alat sosialisasi duet Zul-Uhel. “Saya kira itu sah-sah saja,” ujar Wali Kota Mataram ini, Minggu kemarin (2/7).
Dia mengaku tidak bisa melarang jika ada pihak yang memasang baliho maupun alat sosialisasi duet Zul-Uhel di kontestasi Pilgub NTB. Pasalnya, setiap orang memiliki hak untuk memasang baliho maupun alat peraga sosialisasi lainnya. “Saya kira kita tidak bisa melarang orang memasang (baliho duet Zul-Uhel, red),” imbuhnya.
Dia menegaskan arah dukungan Partai Golkar di kontestasi Pilgub NTB masih berproses. Partai Golkar masih melaksanakan mekanisme internal terkait penentuan arah dukungan di Pilkada. Parpol berlambang pohon beringin itu masih akan melakukan dua kali survei untuk mengukur dan mengetahui tingkat elektabilitas dan popularitas dari para bakal calon. Survei terakhir akan dilakukan pada Agustus, dengan survei simulasi berpasangan.
Dengan hasil survei itu, akan menjadi salah satu acuan dari DPP dalam memfinalkan arah dukungan di Pilkada. Ditandai dengan terbit SK rekomendasi usungan dari DPP yang dipergunakan oleh pasangan calon (Paslon) untuk mendaftar di KPU. “Belum final, semua masih berproses di internal Golkar,” tandas Mohan.
Kemudian terkait adanya klaim bahwa Partai NasDem akan mendukung duet Zul-Uhel di kontestasi Pilkada NTB. Sekretaris DPW Partai NasDem NTB, Wahidjan menegaskan bahwa adanya klaim arah dukungan Partai NasDem ke duet Zul-Uhel, dia memastikan itu hanya klaim sepihak.
Sejauh ini, kata dia, arah dukungan Partai NasDem masih berproses. Keputusan final arah dukungan di Pilgub NTB, akan ditandai dengan terbitnya SK rekomendasi usungan kepada Paslon tersebut, untuk dipergunakan mendaftar di KPU. “Jika ada klaim didukung Partai NasDem, itu adalah klaim sepihak,” tandasnya.
Sementara itu, Pengamat politik UIN Mataram Dr Ihsan Hamid menilai duet Zul-Uhel relatif masih dinamis. Pasalnya, sejauh ini belum ada pernyataan resmi langsung yang disampaikan oleh HM Suhaili, bahwa dirinya bersedia mendampingi Zulkiflimansyah di Pilgub NTB 2024.
Pernyataan HM Suhaili bersedia mendampingi Dr Zul, sebatas disampaikan orang lain. “Yang ada pernyataan resmi Pak Suhaili langsung adalah duet Suhaili-Asrul,” jelasnya.
Selanjutnya terkait pemasangan baliho duet Zul-Uhel yang mulai marak. Ihsan menilai bahwa itu bagian dari strategi untuk melempar opini ke publik terkait sejauhmana penerimaan publik terhadap duet Zul-Uhel.
Dengan pemasangan baliho Zul-Uhel itu diharapkan bisa berdampak terhadap peningkatan elektabilitas duet Zul-Uhel. Apalagi mengingat partai nanti juga akan melakukan survei dengan simulasi berpasangan di kontestasi Pilgub NTB. “Targetnya tentu meningkatkan elektabilitas duet Zul-Uhel,” lugasnya. (yan)