Duet Ali BD-Sakti Berpotensi Raup Suara

Duet Ali BD-Sakti Berpotensi Raup Suara
Ali BD (DOK/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Duet Ali BD-Lalu Gede Sakti kian menyeruak ke permukaan. Duet ini disebut-sebut tinggal menghitung hari untuk segera dideklarasikan sebagai kontestan di Pilkada NTB melalui jalur independen.

Informasi yang diserap Radar Lombok menyebutkan, keputusan PDIP mencabut dukungan kepada Ali BD lantaran sudah final komunikasi politik yang dijajaki Ali BD dan NW Anjani. Finalisasi komunikasi ini terkait duet Ali BD-Sakti. 

“Jika benar Ali BD-Sakti berpasangan sebagai paket pasangan, maka duet ini berpotensi meraup raihan suara cukup tinggi di Pilkada NTB,” kata pengamat politik dan budaya NTB, Zainal Abidin, kepada Radar Lombok, Jumat kemarin (27/10).

Baca Juga :  PKS Susun Strategi Menangkan Dr Zul

Bukan tanpa analisis dirinya mengatakan demikian, sosok Lalu Gede Sakti memiliki dukungan basis massa pemilih riil dan fanatik. Demikian pula Ali BD disebutnya sudah memiliki basis pemilih loyal.

Kelebihan lain dari Ali BD sebutnya, sosok ini ditopang dengan jaringan LSM dan berbagai unit usaha maupun bisnis yang  dimilikinya.  Semua jejaring itu sangat berpotensi meraup suara dukungan.

Dengan sokongan ormas NW Anjani, Ali BD diyakini  akan maksimal menggerakkan massanya di seluruh NTB untuk memilih paket tersebut. Soal popularitas, Sakti juga tak perlu diragukan.

Sosok ini, jelasnya, pernah menjabat anggota DPRD NTB, ia juga pernah mencoba maju sebagai calon bupati Lombok Tengah dengan perolehan suara nomor dua di bawah Suhaili. “Di Lombok Tengah suara Gede Sakti cukup riil,” imbuhnya.

Kalkulasinya, jika benar paket ini jadi terbentuk, ada peluang tambahan suara Lombok Timur (Lotim) 5-10 persen di luar suara Ali. Itu baru di Lotim, belum lagi daerah lain tempat massa NW Anjani juga menumpuk.

Mengambil Sakti, katanya, Ali menang banyak. Sebagai kader PKB, besar kemungkinan Sakti bisa memengaruhi gerbong partai nahdliyin tersebut. Misalnya dari segi geopolitik yang hanya merepresentasikan Lombok. Bahkan bisa saja ada yang mengartikan paket ini sebagai paket Lotim-Lotim, atau paling banter Lotim-Loteng. Praktis, peluang meraup suara Mbojo dan Samawa menipis.

Selain masih harus mengukur elektabilitas paket ini, tingkat kemantapan pemilih menurutnya juga harus dikaji. Boleh saja keduanya sama-sama populer, namun karena baru muncul, tingkat kemantapan pemilih justeru masih rendah. Artinya ada kemungkinan pindah pada lain hati.

“Tapi tentu ada kekurangannya,” ucapnya.

Pengamat politik NTB lainnya, Dr. Asrin menyatakan, andai duet Ali BD-Sakti teralisasi melalui jalur independen, pertarungan di Pilkada NTB diperkirakan bakal kian kompetitif dan ketat. “Dengan pasangan calon sudah terbentuk lebih dulu, pertarungan kian ketat dan seru,” ucapnya.

Baca Juga :  PKS Mulai Jaring Balon Kada di Lima Daerah

Dengan keunggulan dan kelebihan dimiliki duet Ali BD-Sakti, mereka sangat potensi memenangkan kontestasi. Bagaimanapun, bebernya, duet Ali BD-Sakti dan rivalnya hampir memiliki kantong-kantong suara sama untuk diperebutkan. Misalnya, di Lombok Timur dan Lombok Tengah.

Tinggal sekarang, sambungnya, strategi dan pendekatan jitu diterapkan pasangan calon berkompetisi untuk memenangkan simpati masyarakat pemilih. Meski demikian, tantangan yang akan dihadapi Ali BD-Sakti yakni bagaimana mereka mampu memenuhi persyaratan dukungan KTP ditetapkan KPU sesuai dengan Undang-Undang Pilkada yang berlaku.

Proses verifikasi administrasi dan faktual bagi calon independen jauh lebih rumit dan sulit ketimbang Pilkada sebelumnya. “Tinggal tantangan sekarang Ali BD-Sakti ini mampu tidak, memenuhi persyaratan ditetapkan KPU,” pungkasnya. (yan)

Komentar Anda