Dua Sopir Taksi Dikeroyok di Mandalika

IPTU Lalu Brata Kusnadi (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYA – Dua orang sopir taksi yakni Agus Salim dan Heru Sapta Wijaya, warga Lombok Timur menjadi korban pengeroyokan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Desa Kuta Kecamatan Pujut. Nasib tragis yang menimpa dua korban ini terjadi pada Rabu (4/9) sekitar pukul 16.30 Wita saat mereka sedang parkir di parkiran Mandalika Beach Club (MBC).

Informasi yang berhasil dihimpun, kekerasan yang dialami korban ketika ia parkir di MBC. Tiba-tiba datang tiga orang yang tidak dikenal, yakni satu orang berbaju hitam menggunakan motor Yamaha N-Max warna hitam dan dua orang berboncengan menggunakan Honda Beat langsung berkata menegur korban “Siapa yang suruh parkir di sini” dengan nada tinggi.

Namun korban belum sempat memberikan jawaban atas pertanyaan pelaku dengan nada tinggi tersebut, pelaku memukul korban hingga menyebabkan korban pusing dan badan sakit akibat perbuatan para pelaku. Korban saat ini sudah melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian dan berharap aparat bisa mengusut tuntas kasus tersebut.

Agus Salim, salah satu korban menuturkan, aksi pemukulan yang menimpanya bersama satu rekannya ini ketika dirinya mangkal di parkiran MBC. Agus yang baru lima menit di lokasi tiba-tiba dikagetkan dengan kedatangan para pelaku. Dari tiga orang pelaku, ada dua pelaku yang melakukan pemukulan.

Baca Juga :  Curi Kotak Amal Masjid, Pria Asal Jatim Diamankan Warga

“Mereka hanya bilang, siapa suruh mangkal di sini (MBC, red) terus langsung gebukin kita tanpa ada basa basi. Jadi ada dua orang yang melakukan pemukulan, sementara satu orang lainnya tidak memukul. Sampai sekarang kepala belakang saya ini masih sakit, saya sentuh saja sudah sakit kepala saya,” tutur Agus Salim saat dihubungi Radar Lombok, Kamis (5/9).

Agus mengaku sempat lari untuk menemui security. Namun korban belum sampai security, pelaku juga mengejar korban dan kembali memukul korban. Agus mengaku tidak mengenal siapa pelaku karena korban juga baru mangkal di MBC. “Kita diinformasikan oleh kantor boleh mangkal di MBC, makanya kita nge-time di MBC. Kita pastikan bukan orang MBC yang melakukan pemukulan. Memang ada orang MBC yang melihat kita dipukul tapi tidak berani melerai,” jelasnya.

Selain dirinya, rekannya juga mengalami luka di tangan diduga bekas cakaran pelaku. Kini kasusnya sudah ditangani Polres Lombok Tengah dan berharap agar kasus tersebut bisa dituntaskan dan para pelaku bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Harapan saya agar kasus ini terus berlanjut karena saya masih sakit,” harapnya.

Baca Juga :  Ogah Bersumpah, Kades Ungga Didesak Mundur

Kasi Humas Polres Lombok Tengah, IPTU Brata Kusnadi mengatakan, penyidik sudah menerima laporan kasus dugaan pemukulan ini. Laporan korban juga masih di meja Kapolres. Petugas memastikan akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan akan memeriksa saksi hingga korban untuk mencari tahu siapa pelaku pengeroyokan ini.

“Ini pengaduannya baru naik ke Kapolres. Setelah turun (dari Kapolres, red) ke pidana umum (Pidum), baru nanti akan ditunjuk siapa penyidiknya untuk memproses. Akan dipanggil kembali pelapor untuk dimintai keterangan. Secara detailnya untuk permasalahan ini nanti kita lihat dari hasil pemeriksaan,” terangnya.

Sementara itu, perwakilan dari MBC, Erick ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kasus pengeroyokan itu. Pihaknya memastikan pelaku pengeroyokan bukan dari pihak MBC dan kasus ini juga sudah dilaporkan ke kepolisian. “Jadi saya dengar kabar sopir dianiyaya oleh orang-orang. Gosipnya orang-orang ini tidak mau ada taksi datang. Kita pastikan itu bukan orang MBC,” tegas Erik. (met)

Komentar Anda