Dua Siswi Terlibat Adu Jotos

ADU JOTOS: Dua siswi yang diduga pelajar di SMKN 2 Mataram terlibat adu jotos di sekitar Ampenan.

MATARAM—Dunia pendidikan di Kota Mataram kembali geger dengan ulah dua pelajar putri salah satu sekolah menengah kejuruan. Dua siswi tersebut terlibat adu jotos.

Informasi yang diserap Radar Lombok, dua siswi yang terlibat perkelahian itu diduga adalah pelajar yang masih aktif menimba ilmu di SMKN 2 Mataram. Peristiwa memalukan ini terjadi sekitar pukul 12.30 Wita, di wilayah Ampenan,   Sabtu (3/12) lalu.

Ihwal perkelahian ini kabarnya bermula dari cekcok di depan SMKN 2 Mataram. Siswi bernama Mila tidak terima jika Dira menggunakan pose foto yang sama dengan dirinya sebagai foto profil di jejaring media sosial. Namun Dira yang dianggap meniru pose Mila tidak mengakui hal tersebut.

Alih-alih mengaku dirinya meniru pose Mila, Dira malah disebut sempat mengeluarkan kata-kata kotor dan tak sopan yang ditujukan kepada Mila. Lantaran umpatan itu, temannya Mila bernama Amy turut keberatan. Percekcokan pun kian panjang dan berujung dengan saling tantang. Pihak-pihak yang cekcok lantas janjian bertemu di Pantai Ampenan untuk menyelesaikannya dengan adu jotos. “Sebenarnya kasus ini muncul dari hal sepele,” ungkap Dira kepada wartawan.

Baca Juga :  Diduga Punya Suami Dua, Oknum PNS Dipolisikan

Selepas pulang sekolah, pihak-pihak yang terlibat cekcok akhirnya bertemu di lokasi janjian. Di lokasi lantas mereka tak bisa menahan diri untuk saling adu jotos. Telusuran Radar Lombok di akun facebook milik Dira, ia mengunggah kata kata panas. Kata-kata itu dialamatkan kepada Mila yang dianggap sebagai sahabatnya. "Mila keberatan dengan gaya pose yang diikuti oleh saya, itu aja kok persoalannya," tutur Dira.

Terpisah, Kepala SMKN 2 Mataram, H Achmad Hudri yang dikonfirmasi mengatakan, peristiwa tersebut merupakan tanggung jawab dan kewajibannya meskipun di luar jam sekolah. Hanya saja hari ini, Senin (5/12) pihaknya akan memastikan apakah benar kedua pelajar yang terlibat perkelahian adalah siswa di sekolah yang dipimpinnya.

Baca Juga :  Pupuk Semangat Toleransi

Hudri merencanakan akan memanggil keduanya hari ini serta memanggil orangtua mereka. Keduanya akan langsung diproses, bahkan akan sampai ada pemecatan sesuai kadar kesalahan yang diperbuat. Baginya, kasus-kasus yang seperti ini harus ditindak tegas agar tidak merembet terhadap nama baik sekolah.

Namun sebelumnya, Hudri akan menyelesaikan atau membicarakannya dengan lebih bijak dulu terkait kedua orangtua siswa tersebut. Adapun terkait keberatan salah satu dari keluarga kedua belah pihak, baginya itu adalah urusan mereka. Artinya jika misalnya akan dibawa ke meja hijau diminta agar diselesaikan sendiri. (cr-rie)

Komentar Anda