Dua Siswa Lotim Jadi Anggota Paskibraka Nasional

paskibraka
PENGIBAR BENDERA : Shalsabila Lestari Putri Suteja dan M Ihlasul Imam, dua siswa Lombok Timur yang lulus menjadi anggota Paskibraka nasional saat dilepas oleh Bupati H. Moh. Ali Bin Dachlan. (Ist for Radar Lombok)

SELONG-Dua pelajar asal Lombok Timur terpilih mewakili NTB menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) nasional tahun ini. Mereka adalah Shalsabila Lestari Putri Suteja siswi SMAN 1 Selong dan M. Ihlasul Imam siswa SMAN 1 Labuhan haji

Dua tahun berturut-turut pelajar asal Lotim terpilih menjadi Paskibraka nasional. Setelah sebelumnya ada Fina Widianingrum dari SMAN 1 Aikmel.

Shalsabila Lestari Putri Suteja kini duduk di bangku kelas XI Sosial 1 SMAN 1 Selong. Ia bahagia bisa mewakili NTB di tingkat nasional. Pelajar 17 tahun asal Seruni Selong ini tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya usai dinyatakan terpilih berdasarkan hasil seleksi.” Sangat bangga. Apalagi ini sudah sampai nasional. Ini sudah saya impikan sejak saya awal masuk ke sekolah ini,” katanya kemarin.

Baca Juga :  Dua Siswa Madrasah Menjadi Duta Paskibraka Nasional

Orang tuanya juga bangga, termasuk pihak sekolah serta para seniornya yang ada di Eskul Paskibra SMAN 1 Selong. Sekolah ini sudah sekian tahun tidak mengirimkan perwakilan menjadi anggota Paskibra nasional. Hal ini diapresiasi oleh Kepala SMAN 1 Selong H. Masruri.

Untuk mencapai apa yang diraihnya saat ini, Putri mengaku perjuangannya tidak mudah. Pasalnya, ketika mengikuti seleksi Paskibra mulai dari tingkat kabupaten, sejumlah tantangan harus dihadapi. Salah satunya yakni sakit demam dan mencret yang harus ia lawan ketika proses seleksi kabupaten berlangsung. “Pas seleksi di kabupaten saya sempat sakit. Demam dan mencret, makanya hampir nggak ikut seleksi. Tetapi ibu saya tetap meyakinkan saya untuk tetap ikut seleksi karena beliau tahu saya sangat menginginkan ini,” tuturnya.

Baca Juga :  Fina Widia Ningrum, Pelajar Lotim Terpilih Anggota Paskibraka Nasional

Itu yang membuatnya kembali bersemangat meski kondisi kesehatannya kurang fit. “Saya berpikir selama saya masih bisa berjalan, kaki tangan saya bisa bergerak saya harus ikut seleksi. Karena ibu dan pelatih saya juga sangat mendukung saya tetap ikut,” aku anak dari pasangan I Nyoman Suteja dan Aulia Adriyani ini.(wan)

Komentar Anda