Dua Sekolah di Lobar Inisiasi Program Reptariasi

UJIAN: Siswa SMA Indonesia di Kinabalu Sabah, Malaysia kala mengikuti Ujian Nasional (UN) beberapa waku lalu.

GIRI MENANG—Terobosan SMKN 1 Lembar dan SMKN 1 Kuripan patut diacungi jempol. Di akhir November lalu, kedua sekolah ini menggagas kerjasama program repatriasi dengan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu.

“Repatriasi merupakan upaya untuk mengenalkan Indonesia kepada anak-anak bangsa ini yang lahir dan tumbuh besar di luar negeri,” kata Kepala SMKN 1 Kuripan, H Makbulloh kepada Radar Lombok, Kamis (8/12).

Kesepakatan multipihak membangun kerjasama dalam program ini disebutnya berlangsung di Konjen RI di Sabah, Malaysia Timur. Program ini akan dimulai awal tahun ajaran barui 2017 mendatang.

Nantinya dalam program ini, siswa SMP lulusan Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, ungkapnya, akan dikirim bersekolah di SMKN 1 Kuripan dan SMKN 1 Lembar. Untuk tahap pertama, kedua skeolah ini akan menerima 5 orang siswa.

Baca Juga :  Program Profesi Keahlian Ganda Jalan di Tempat

Untuk pembiayaan program reptariasi, jelasnya, sepenuhnya akan ditanggung oleh pemerintah. SMKN 1 Kuripan dan SMKN 1 Lembar hanya bertindak sebagai pelaksana dalam program tersebut.

Makbulloh mengatakan, dilaksanakannya program ini lantaran adanya keprihatinan terhadap anak-anak Indonesia yang lahir dan tumbuh besar di negara orang. Praktis, mereka hanya mengenal tanah airnya hanya melalui cerita orangtuanya. Selebihnya persoalan budaya dan adat istiadatnya mereka tak mengetahui sama sekali.

“Dengan program ini diharapkan mereka bisa mengenal tanah kelahiran mereka dan adat budayanya,” ungkapnya.

Di lain sisi, bebernya, selaku masyarakat pendatang di negeri orang, mau tak mau tingkat keberterimaan masyarakat asli terhadap anak-anak Indonesia akan berbeda. Meski Sekolah Indonesia Kota Kinabalu adalah sekolah resmi, semua fasilitas penunjang pendidikan disebutnya tidak seperti sekolah yang ada di dalam negeri.

Baca Juga :  2017, Dispar Target Kunjungan 3,5 Juta Wisatawan

Layanan penunjang dan fasilitas di sekolah itu, ungkapnya, jauh dari kelayakan seperti umumnya sekolah-sekolah yang ada di dalam negeri. Karena itu, pihaknya berharap dengan kerjasama ini bisa mengembalikan “ke-Indonesia-an” anak-anak para perantau tersebut.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Lembar, Ruslan mengatakan, ihwal dimulainya kerjasama ini dimulai dari pertemuan tak sengaja dengan kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu. Secara kebetulan kepala sekolah itu disebutnya pernah menjadi kepala di salah satu sekolah di Kota Mataram,.

“Nama kepala sekolah itu adalah Pak Istiqlal. Beliaulah yang kini menjadi kepala Sekolah Indonesia Kota Kinablau,” ujarnya.

Dari pertemuan tersebut, masing-masing pihak akhirnya menyepakati terjalinnya kerjasama. (rzq)

Komentar Anda