Katanya, satu rusunawa dianggarkan Rp 20 miliar lebih. Selain itu, keberadaan rusunawa dianggap salah satu solusi kekurangan 12 ribu rumah di Kota Mataram.
Kemudian, jika tidak ada anggaran di APBN perubahan di pemerintah pusat, Kemal mengaku tetap optimis rencana pembangunan rusunawa ini bisa terwujud. Setidaknya di tahun 2019 mendatang.
‘’Di 2019 itu pasti yang penting daerah sudah siap. Kan kita ditantang oleh pemerintah pusat untuk bagaimana daerah menyiapkan tanahnya. Kemudian perencanaannya daerah juga yang menyiapkan. Kalau tidak tahun ini, pasti tahun depan,’’ tutupnya. (gal)
Komentar Anda
