SELONG–Duka mendalam dialami oleh nelayan Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur.
Puluhan nelayan yang berangkat menangkap cumi-cumi ke perairan Pulau Salura, Nusa Tenggara Timur (NTT) diterjang badai akibat tingginya intensitas Siklon Tropis Seroja.
Sekdes Tanjung Luar, Yahya mengatakan, puluhan nelayan yang berasal dari Tanjung Luar ini berangkat ke Perairan Salura, Rabu (7/4/2021). Namun ketika masuk wilayah Salura, tiba-tiba badai datang dan menghantam perahu nelayan. “Setelah badai itu datang, nelayan mulai panik dan kemudian dua perahu nelayan kita hancur diterjang badai,” katanya.
Setelah perahu hancur, puluhan nelayan yang ada di sana menyelamatkan diri. Hanya saja, ombak besar, angin kencang membuat nelayan kewalahan saling menolong. Akibatnya satu nelayan hilang. “Nelayan kita ada yang menggunakan jeriken, ada yang menggunakan pelampung dan berbagai alat yang bisa dimanfaatkan. Hanya saja, satu nelayan kita hilang,” katanya.
Setelah cuaca tenang, nelayan yang dihantam badai selamat, kemudian melakukan pencarian terhadap salah seorang nelayan yang hilang atas nama Hasbi, alamat Kampung Tengah, Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak. “Alhamdulillah Hasbi sudah ditemukan kabarnya dari teman-teman yang di sana, tetapi Hasbi ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” katanya.
Diungkapkan Yahya, cuaca sebelum berangkat memang sangat bersahabat, karena di bulan ini memang merupakan waktu yang pas bagi nelayan berangkat ke Salura. “Baru kali ini terjadi seperti ini. Kalau sebelumnya tidak pernah, karena menurut perhitungan kita, bulan ini bulan yang pas,” paparnya.
Saat ini, jenazah nelayan yang meninggal sedang dalam perjalanan laut menuju Tanjung Luar untuk dimakamkan. (wan)