Dua Paket Proyek belum Tuntas Lelang

H. Poniman

GIRI MENANG-Realisasi belanja fisik non fisik APBD Lombok Barat 2016 mencapai 68,95 persen per 31 Oktober 2016. Angka ini kata Asisten II Setda Lobar H. Poniman belum sesuai target yang ada yaitu 80 persen. “ Kita masih ada deviasi dari target yang ada,” ungkap Poniman yang juga Pelaksana Tugas Asisten I Setda Lobar di Giri Menang, Senin (14/11).

Poniman mengatakan, tidak ada kendala dalam realisasi belanja yang belum mencapai target ini, termasuk tidak ada proyek bermasalah. Namun tentunya deviasi dari target yang ada akan terus dikejar sehingga penyerapan pada akhir tahun angggaran nanti bisa sesuai yang ditargetkan. “Kita tidak ada kendala,” jelasnya.

Baca Juga :  Proyek Pipanisasi Sekeper Kembali Dikerjakan

Lebih lanjut diterangkan Poniman, pada APBD Perubahan Tahun 2016, belanja daerah Rp 1,62 triliun lebih. Ada lima paket proyek tambahan di dalamnya, sehingga total ada 108 paket pada 2016. Dari 108 paket ini, 106 sudah selesai dilelang dan tengah dalam proses pengerjaan, termasuk tiga tambahan paket di APBD Perubahan.

Adapun lima paket proyek tambahan ini seperti ditampilkan pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yaitu paket peningkatan ruas jalan akses menuju TPA Kebon Kongok dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp 9,98 miliar di Dinas Pekerjaan Umum (PU), paket VII peningkatan jalan kabupaten Duman-Leong Segmen I dengan HPS Rp 435,95 juta di Dinas PU, paket V peningkatan jalan kabupaten Duman-Leong Segmen II dengan HPS Rp 301,35 juta di Dinas PU, pengadaan bibit sapi betina dengan HPS Rp 450,45 juta di Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan serta pengadaan buku refrensi atau buku koleksi perpustakaan SD dengan HPS Rp 439,76 juta di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. “ Yang belum selesai lelang itu tinggal dua dari 108 paket yang ada, yaitu pengadaan bibit sapi dan pengadaan buku koleksi perpustakaan SD. Tambahan paket lainnya sudah jalan,” terangnya.

Baca Juga :  Hendrayadi Didatangi Warga

Dua tambahan paket yang belum selesai lelang ini lanjut Poniman diyakini bisa terselesaikan pelaksanaannya karena hanya bersifat pengadaan yang membutuhkan waktu tidak lama. (zul)

Komentar Anda