Dua Korban Keracunan Massal Masih Dirawat

DIRAWAT: Warga Desa Ubung Kecamatan Jonggat yang keracunan nasi bungkus saat mendapat perawatan di Puskesmas Ubung, Minggu malam (5/6). (ISTIMEWA/RADAR LOMBOK)

PRAYADinas Kesehatan Lombok Tengah masih mendalami penyebab keracunan massal warga Desa Ubung Kecamatan Jonggat Lombok Tengah. Meski di satu sisi, sebagian besar korban telah dipulangkan dari puskesmas.

Kepala Dikes Lombok Tengah, Suardi menyatakan, ada 34 korban yang dirawat di Puskesmas Ubung, 11 orang lainnya hanya rawat jalan. Sementara 10 orang korban yang dirawat di Puskesmas Bonjeruk  langsung dipulangkan setelah mendapat perawatan. Begitu pula dengan korban yang sempat dilarikan ke Puskesmas Bagu, semuanya telah dipulangkan dan tidak sampai rawat inap. “Jadi yang mendapat perawatan sampai menginap hanya di Puskesmas Ubung saja yang 11 orang tapi sudah ada juga yang pulang. Sisanya sampai sekarang tinggal dua orang yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Ubung,” ungkap Suardi kepada Radar Lombok, Senin (6/6).

Surdi mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab keracunan tersebut. Namun kuat dugaan waga terkena bakteri salmonela, sigela atau jenis bakteri mepoli. Dugaan tersebut akan diketahui setelah adanya hasil pemeriksaan dari laboratorium terkait dengan jenis bakteri berada dalam makanan itu. “Tapi kemungkinan bakteri salmonela, sigela atau mepoli itu dan saya sudah meminta untuk segera diambil sempel makanan. Agar nanti bisa diperiksa apa yang sesungguhnya menjadi penyebab utama atau kandungan bakteri di dalam nasi tersebut. Jadi makanan yang dimakan oleh warga akan dibawa ke BPOM,” terangnya.

Baca Juga :  Konspirasi Golkar Gulingkan Tiga Fraksi

Atas kejadian itu, Suardi berharap kepada warga agar apapun jenis makanan agar harus betul-betul penyiapannya, baik dari tempat, jenis makanan dan lainnya harus bersih atau higenis agar sanitasi makanan tetap terjaga. Termasuk penjamah makanan atau orang yang menyiapkan makanan harus dipastikan benar-benar sehat. “Jangan sampai warga sudah ke toilet untuk BAB terus ada diare dan menjamah makanan, maka tentu akan jadi sumber penularan. Intinya adalah bagaimana perilaku hidup bersih dan sehat. Jadi makanan harus ditutup dan harus dimasak dengan benar agar kita bisa mencegah kemungkinan-kemungkinan yang tidak kita inginkan,” tambahnya.

Seperti diketahui keracunan massal ini bermula dari salah satu warga Dusun Mertak Desa Ubung bernama Abdul Hanan menggelar acara aqiqah anaknya di makam Batulayar Lombok Barat, Minggu (5/6). Keluarga sudah menyiapkan hidangan berupa nasi bungkus. Makanan ini sendiri dibungkus dengan kertas nasi berisikan nasi putih, ayam pelecing, daging rendang, gado-gado (urap olah-olah), sayur nangka, dan telur rebus.

Baca Juga :  Poros Tengah Dukung Komisaris Dipecat

Warga yang mengikuti acara kurang lebih 60-70 orang, termasuk juga rombongan yang berasal dari Lombok Timur. Selesai acara sekitar jam 12.00 Wita, disambut santap siang dengan hidangan nasi bungkus yang sudah disiapkan. Tak lama setelah menyantap nasi tersebut, rombongan dari Lombok Timur kemudian merasakan keluhan pertama kali di lokasi acara. Sedangkan rombongan dari Dusun Mertak mulai mengalami keluhan sekitar pukul 16.00-07.00 Wita dengan keluhan mual dan muntah-muntah.

Sebagian warga yang keracunan tersebut kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Sekitar 24 orang ditangani di Puskesmas Ubung, sedangkan sebagian lainnya diarahkan ke Puskesmas Bonjeruk, Puskesmas Puyung, Puskesmas Bagu, dan Poskestren Darul Hukmaini Jonggat. (met)

Komentar Anda