Dua Jemaah Haji Asal NTB Meninggal Dunia

MATARAM—Satu lagi jemaah haji asal NTB dilaporkan meninggal dunia saat berada di Tanah Suci Mekah, Arab Saudi. Almarhumah bernama Rumini Muhammad (87), asal Prai Meke, Kecamatan Praya Tengah. Kabupaten Lombok Tengah.

“Telah berpulang ke Rahmatullah salah seorang jemaah haji kita di tanah suci, LOP-11 atas nama Rumini Muhammad (87) Hari Sabtu, 8 Juni 2024 Pukul 09.00 WAS di RS An-Nuur,” kata Ketua Tim Bina Haji Reguler dan Advokasi Haji Bidang PHU Kanwil Kemenag NTB, Muhammad Syukri Safwan, Ahad (9/6).
Syukri menjelaskan jemaah perempuan asal Lombok Tengah ini sudah dimakamkan di Pemakaman Syuhada Harom Sareah Mekah. Total ada dua orang jemaah haji asal NTB yang wafat di Tanah Suci. Sesuai aturan jamaah haji yang wafat di Tanah Suci akan dibadalkan plus asuransi.

“Insyaallah perlakuannya sama dengan jemaah haji yang meninggal sebelumnya,” ujarnya.
Sementara itu, dr Ferry Wardana dari KKP Mataram menambahkan penyebab meninggalnya Rumini adalah karena serangan jantung. Rumini sempat dirawat selama dua pekan di Rumah Sakit An-Nuur, Arab Saudi sebelum akhirnya meninggal dunia pada Sabtu 8 Juni 2024 Kemarin. “Meninggal karena serangan jantung. Dirawat di RS Annur sejak 26 mei 2024,” ujar Ferry

Ferry menerangkan cuaca panas dan aktivitas fisik yang tinggi di Arab Saudi menjadi salah satu pemicu jemaah haji terkena serangan jantung. Informasi diterima cuaca di Makkah saat ini mencapai 43 derajat celcius. “Beliau (Rumini,red) masuk resti (Resiko Tinggi,red). Benar cuaca panas dan aktifitas fisik jadi pemicu serangan jantung,” tambahnya.

Saat disinggung terkait berapa jumlah jemaah Embarkasi Lombok yang saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif di Mekah, dr Ferry mengaku belum mengetahui informasi pastinya. “Belum tahu,” ucapnya.

Jemaah haji di Makkah, Arab Saudi tengah menghadapi tantangan cuaca panas. Untuk itu, jemaah haji diingatkan untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, seperti berbelanja dan lainnya. Saat keluar diminta untuk menggunakan alat pelindung diri seperti masker, topi dan payung. Mengingat sudah banyak yang jemaah haji yang terkena flu.

Jemaah haji juga dihimbau untuk menjaga asupan minum untuk mencegah dehidrasi. Diusahakan jemaah minum air putih setiap jam. Terpenting jemaah harus mematuhi nasihat dari paramedis dan ketua kloter. Sekali lagi jemaah diimbau tidak memaksakan diri beribadah di Masjidil Haram saat cuaca panas.
“Jaga kesehatan dan kurangi aktifitas yang tidak perlu seperti berbelanja karena puncak ibadah haji kurang seminggu lagi,” pesan Ferry.

Pada tanggal 30 Mei 2024 lalu seorang jamaah haji dari kloter 4 Lombok Timur (Lotim) atas nama Sakmah bin Amaq Muhirudin (65) juga dilaporkan meninggal dunia di Madinah. Jemaah perempuan ini meninggal disebabkan karena penyakit jantung.

“Almarhumah sempat dirawat di Rumah Sakit Sektor di Madinah dan wafat di Madinah. Almarhumah menderita penyakit jantung,” kata Plt Kabid PHU Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) NTB H. Azharuddin.
Karena meninggal sebelum melaksanakan rukun haji, maka pelaksanaan ibadah haji almarhum akan dibadalkan. Selain itu, pemerintah akan memberikan asuransi kepada jemaah tersebut sekitar Rp58 juta. “Gejala di Tanah Air memang ada serangan jantung dan masuk jemaah risti (risko tinggi-red). Nanti akan dibadalhajikan di saat wukuf di Arofah dan akan mendapatkan asuransi,” ujarnya.

Azharuddin mengharapkan kepada seluruh jemaah untuk senantiasa menjaga kesehatan sebab kondisi cuaca di Tanah Air berbeda dengan di Arab Saudi. Selain cukup istirahat, jemaah diminta untuk menkonsumsi vitamin dan meminum air zam-zam.
“Kita harapkan tetap menjaga kesehatan, banyak konsumsi vitamin kemudian sering minum air zam-zam karena ini menyehatkan dan juga ikuti arahan dan instruksi, baik petugas medis yang menyertai jemaah dari Tanah Air,” tutupnya. (rat)