Dua Event Geopark Dunia Terancam Batal

rinjani
JALUR : Setelah terjadi gempa beberapa hari lalu, rencana pembukaan jalur pendakian 1 April mendatang akan ditinjau lagi demi keselamatan. (SIGIT SETYO/RADAR LOMBOK)

SELONG – Setelah sekian lama ditutup pasca gempa tahun lalu, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR)  berencana membuka kembali jalur pendakian Gunung Rinjani per 1 April mendatang. Sayang, rencana ini akan dikaji kembali menyusul kembali terjadi gempa 5,8 skala richter (SR) pada Minggu (17/3) lalu.

Pihak TNGR terlebih dahulu akan melakukan evaluasi dengan berbagai pihak terkait. Gempa beberapa hari lalu menyebabkan terjadinya longsor, diantaranya di kawasan air terjun Tiu Kelep Senaru Kecamatan Bayan KLU, yang merupakan bagian dari areal masuk Gunung Rinjani. “Kita belum bisa tentukan. Ini tentunya menjadi masukan bagi kita. Memang rencana dan harapan kita akan dibuka per 1 Apri. Tapi dengan kembali adanya gempa, maka kita akan rapat dulu,” kata Kepala Seksi Wilayah II Balai TNGR, Rio Wibawanto, kemarin.

BACA JUGA: Diguncang Gempa, Pariwisata Gili Tetap Aman

Ia menceritakan, saat terjadi gempa hari Minggu  itu, tim sedang berada di Rinjani untuk melakukan survei. Mereka terbagi menjadi beberapa tim. Survei dilakukan untuk mencari jalur pendakian alternatif, termasuk melihat dampak longsor akibat gempa tahun lalu. “ Sebanyak 44 orang anggota  yang melakukan survei yaitu gabungan dari TNGR, TNI, Polri, BPBD,  dan berbagai unsur terkait lainnya,” ungkapnya.

Masing-masing tim punya tugas. Ada yang mengecek jalur pendakian, kerusakan fasilitas, termasuk juga melakukan perbaikan jalur alternatif yang sempat dibuka. “ Dan juga memang banya terjadi retakan yang cukup parah di Rinjani disebabkan karna gempa tahun lalu,” ungkapnya.

Baca Juga :  Jalur Pendakian Aik Berik Sepi Peminat

Gempa terjadi. Tim langsung menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman. Gempa juga  kembali menyebabkan  terjadinya longsor. Demi keselamatan, tim memutuskan turun dan tidak melanjutkan survei.

Ia menyampaikan, berdasarkan kondisi yang ada, kemungkinan pembukaan jalur 1 April butuh kajian kembali. Masih banyak yang harus dibenahi.” Makanya nanti kita lihat seperti apa hasil dari rapat,” terangnya.

Gempa terbaru juga menyebabkan dua event besar di Geopark dunia ini terancam batal. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, HL. Moh Faozal, mengatakan, gempa membuat rencana pembukaan pendakian gunung Rinjani terganggu. Dinas Pariwisata sendiri sebelumnya telah memanggil pihak Balai TNGR terkait rencana pembukaan pendakian Rinjani. “Ada dua event besar di Rinjani. Rinjani 100 dan APGN,” kata Faozal. 

Rinjani 100 merupakan kalender event Dinas Pariwisata. Sedangkan kegiatan Asia Pacific Geopark Network (APGN) telah ditetapkan Geopark Rinjani sebagai tuan rumah. “ Kita lihat situasi saja nanti. Setidaknya April sudah ada catatan apakah bisa dibuka atau tidak Rinjani,” ucapnya. 

Faozal tidak ingin kegiatan penting terganggu. Namun persoalannya tidak ada yang bisa memprediksi gempa. Di sisi lain, Gunung Rinjani merupakan salah satu magnet wisatawan nusantara maupun mancanegara ke NTB. 

Lebih lanjut disampaikan, apabila Rinjani dibuka nantinya, akan banyak dilakukan pembenahan. Terutama memasang informasi safety (keselamatan). “Jadi di kawasan Rinjani juga nanti akan ada informasi safety. Begitu juga dengan destinasi lainnya,” kata Faozal. 

Baca Juga :  Pendakian ke Gunung Rinjani Diusulkan Ada Awiq-Awiq

Selama ini informasi safety masih minim di destinasi wisata. Bencana bisa datang kapan saja. Misalnya saat Gempa hari minggu lalu yang menyebabkan tiga orang tewas. Menurut Faozal, wisatawan Malaysia terjebak di Tiu Kelep II. Wilayah tersebut selama ini tidak pernah adafasilitas apapun. “ Terkait kejadian di Tiu Kelep II, kita memang tidak pernah pasang fasilitas apapun. Karena itu alami dijual oleh masyarakat yang kelola tour di situ. Travel agentnya itu tidak terdaftar di kita,” ungkapnya.

BACA JUGA: Dukung Pemulihan Pariwisata, LIA Operasional 24 Jam

Kepala Balai TNGR, Sudiyono, mengatakan, sebelum gempa terjadi lagi, kondisi beberapa jalur pendakian sudah memungkinkan untuk dilewati, baik itu jalur pendakian Sembalun, Senaru, Air Berik maupun Timba Nuh. “Empat jalur kita akan buka awalnya. Sekarang kita gak bisa pastikan lagi. Karena harus dikaji ulang lagi,” ungkapnya. 

Pimpinan DPRD Provinsi NTB, H. Abdul Hadi, meminta Balai TNGR maupun Dinas Pariwisata untuk berpikir kembali. Keselamatan pendaki atau wisatawan harus menjadi pertimbangan paling utama. Hadi tidak ingin demi mengejar jumlah kunjungan wisatawan atau retribusi, pendakian Rinjani dipaksakan dibuka. “Harus ditinjau lagi, jangan buka dulu Rinjani. Ini bicara keselamatan, bicara bahaya, bicara nyawa orang,” warningnya.(lie/zwr/cr-dev)

Komentar Anda