TANJUNG–Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) Nasrudin menyayangkan kondisi bangunan Kantor Bupati KLU yang diresmikan pada 25 Januari 2023 lalu, tetapi masih menyisakan sejumlah persoalan. Mulai dari listrik, lampu rusak, tembok retak, bocor, genangan air di halaman dan sebagainya.
“Kita sayangkan kenapa bisa sekelas kantor bupati baru ada keretakan, kebocoran dan sebagainya, ” ujarnya, Jumat (10/3).
Politikus partai Gerindra tersebut pun mendesak agar setiap persoalan yang berkaitan dengan bangunan kantor bupati ini wajib diselesaikan oleh rekanan pelaksana. Dalam hal ini PT Damai Indah Utama (DIU) asal Kota Mataram. “Ini kan masih masa pemeliharaan. Setiap ada masalah pada bangunan kantor bupati maka kontraktor wajib menyelesaikan,” tegasnya.
Menurut mantan Ketua DPRD KLU ini beruntung permasalahan seperti ini muncul awal. Dengan begitu, maka dapat segera ditangani karena pekerja dari pihak rekanan masih stand by di lokasi. “Ada untungnya juga hujan lebat terjadi karena dapat diketahui apa yang menjadi kekurangan dari pekerjaan kontraktor tersebut,” ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR KLU Kahar Rizal mengakui masih terdapat persoalan pada bangunan kantor bupati. “Waktu hujan besar kemarin ada bocor-bocor. Itu kan kelihatan. Ada di dua titik. Tetapi untung ada hujan besar jadi tahu kita kondisinya,” ujarnya.
Selain bocor ada juga tembok yang retak-retak tetapi hanya retak kecil. Kemudian korsleting sehingga listrik padam selama beberapa jam. Kemudian ada juga beberapa lampu taman yang rusak akibat kendaraan yang parkir sembarangan.
Terhadap beberapa persoalan tersebut kata Kahar sudah dilaporkan ke rekanan dan langsung ditangani. “Mereka tetap stand by selama masa pemeliharaan. Masa pemeliharaannya selama 6 bulan terhitung Januari,” bebernya.
Persoalan lainnya yaitu halaman tergenang saat hujan lebat. Hal ini kata Kahar karena air sulit menyerap karena adanya penebalan lapisan tanah. Selain di halaman, tidak ada genangan lain. Itu karena sistem drainase cukup bagus. (der)