MATARAM – Rencana Pemprov NTB akan mengibahkan eks gedung Akademi Perawat (Akper) Lombok Timur kepada Yayasan NWDI mendapatkan penolakan dari sejumlah elemen masyarakat. Sejumlah elemen mendorong agar eks gedung Akper Lotim tersebut dialihkan menjadi gedung SMAN Sakra.
Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTB H Bukhori Muslim mendukung supaya eks gedung Akper dialihfungsikan menjadi SMAN Sakra.
“Kita dukung penuh eks Akper itu dijadikan SMA atau dibuat Balai Latihan Kerja (BLK),” kata H Bukhori Muslim kepada Radar Lombok, kemarin.
Menurutnya, pendirian SMAN adalah kewenangan Pemprov NTB. Gubernur NTB tinggal mengeluarkan SK pendirian SMAN 1 Sakra yang lokasinya di eks Akper Lotim, sehingga tidak perlu bebaskan tanah dan tidak perlu membangun gedung. Begitu SK ditandatangani, maka langsung Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB mengoperasionalkan.
Untuk diketahui SAMN Sakra yang sekarang berlokasi di Kecamatan Sakra Barat dan baru ada SMKN 1 Sakra. Secara faktual ada 2 SMKN, tetapi sebenarnya baru satu yang berlabel Sakra, yakni SMKN yang berlokasi di Desa Suwangi. Sementara SMKN yang berlokasi di Desa Keselet adalah SMKN 3 Selong.
“Ini bicara kebermanfatan. Saya yakin masyarakat Sakra pusat akan menerima jika eks Akper itu dijadikan tempat untuk mendidik generasi penerus harapan bangsa,” kata Bukhori.
Selain itu, Akper ini didirikan pada era Gubenur NTB H Lalu Serinata yang merupakan putra asli Sakra, sehingga wajar jika terjadi penolakan untuk dihibahkan kepada salah satu ormas. (adi)