DPD Asita NTB Kembali Gelar Rinjani Travel Mart

DPD Asita NTB
ASITA NTB: Ketua DPD Asita NTB, Dewantoro Umbu Djoka, didampingi Sekjen DPD Asita NTB, Agustine Sasongko, ketika menggelar jumpa pers terkait pelaksanaan RTM 2 yang akan berlangsung 28-30 April mendatang di Lombok. (SIGIT SETYO/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Sukses menyelenggarakan Rinjani Travel Mart (RTM) Pertama tahun 2015 lalu, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asita NTB tahun ini (2017) kembali menggelar RTM 2, yang akan berlangsung selama tiga hari, 28-30 April 2017 mendatang.

“Kalau RTM pertama tahun 2015 lalu diikuti 150-an buyer (pembeli) yang berasal dari berbagai travel agent, anggota Asita di Indonesia, maupun dari mancanegara. Maka tahun ini buyer yang telah mendaftar ada sebanyak 203 travel agent, baik pengusaha wisata Indonesia maupun luar negeri, dengan seller (penjual) sebanyak 54 pengusaha, dari travel agent dan perhotelandi NTB,” kata Ketua DPD Asita NTB, Dewantoro Umbu Djoka, Rabu (26/4).

Dari ratusan travel agent mancanegara itu lanjut Wantok, sapaan akrabnya, terbanyak adalah pengusaha wisata dari Malaysia, 84 travel agent. Sedangkan pengusaha lainnya berasal dari Singapura, Jepang, Cina, Korea Selatan, dan tentu saja dari berbagai daerah di Indonesia.

Selama tiga hari penyelenggaraan RTM 2, para buyer selain akan menggelar business to business (B to B) dengan seller, mereka juga akan diajak tour wisata ke berbagai obyek wisata yang ada di berbagai daerah di Lombok.

“Hari pertama, sekitar 75 seller yang tiba lebih dahulu di Lombok International Airport (LIA), mereka akan diajak untuk menikmati keindahan berbagai destinasi melalui paket wisata Mandalika Tour. Yakni berkunjung ke Desa Wisata Dusun Sade, Pantai Kuta, dan Bukit Merese di Kawasan Mandalika Resort. Untuk selanjutnya dijamu makan siang di Hotel Novotel Lombok, dan malamnya wellcome dinner di Hotel Golden Palace Mataram,” papar Wantok.

Baca Juga :  BI Siap Tertibkan Perusahaan Money Changer Tak Berizin

Berikutnya hari kedua, peserta akan mengikuti pembukaan RTM 2 yang berlangsung di Hotel Aruna Senggigi, sekaligus dirangkaikan dengan B to B melalui kegiatan table top. Usai itu, peserta juga akan diajak trip ke Gili Trawangan, melakukan fun games, dan inpeksi serta makan siang di Hotel Vila Ombak. “Malam harinya para peserta juga akan dijamu farewell dinner oleh Kementerian Pariwisata di Hotel Jayakarta Senggigi,” ucap Wantok.

Dengan mengajak para peserta RTM 2 ke berbagai destinasi wisata di Lombok tersebut, diharapkan setelah kembali ke daerah atau negara asal nanti, para pengusaha wisata itu bisa membuat dan menyusun paket-paket wisata ke Lombok.

“Sementara dari B to B yang digelar, kami berharap akan terjadi transaksi yang saling menguntungkan diantara para buyer dan seller. Potensi transaksi langsung yang terjadi kami perkirakan mencapai Rp 20 miliar. Sedangkan kelanjutan dari RTM 2 ini, untuk setahun kami yakini akan terjadi transaksi Rp 100 juta lebih,” ujar Wantok meyakini.

Baca Juga :  Harga Garam Mulai Naik

Senada, Sekjen DPD Asita NTB, Agustine Sasongko, menyampaikan, belajar dari pengalaman RTM tahun 2015 lalu, maka pelaksanaan tahun ini diharapkan akan mendatangkan buyer dan transaksi bisnis yang lebih besar. “Hal ini kami lakukan sebagai bentuk dukungan asosiasi (Asita NTB) terhadap program-program kepariwisataan yang sedang gencar digaungkan Pemda NTB. Dimana tahun ini menargetkan angka 3,5 juta wisatawan, terdiri dari 2 juta wisatawan nusantara, dan 2,5 juta wisatawan mancanegara,” harapnya.

Menurut Agustine, agenda-agenda kepariwisataan seperti RTM ini sangat penting. Mengingat konstribusi yang diberikan akan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas kunjungan wisatawan ke NTB kedepan. Termasuk peningkatan kemampuan SDM pariwisata, dan dan layanan servis kepada wisatawan juga akan meningkat, melalui tukar pengalaman dengan para pelaku usaha dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan mancanegara.

Untuk diketahui jelasnya, Asita NTB dengan menggandeng asosiasi kepariwisataan lainnya di NTB, termasuk BPPD NTB, dan Pemda NTB, dalam hal ini Dinas Pariwisata NTB, terus berusaha memelihara jaringan dengan pasar-pasar potensial pariwisata Lombok dan Sumbawa, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan sejumlah negara Asia Tenggara lainnya. “Promosi juga kami lakukan secara konvensional maupun digital. Termasuk gencar mensosialisasikan kalender event NTB,” pungkas Agustine. (gt)

Komentar Anda