Dokter RSUD Provinsi NTB Jadi Tim Dokter Pada Ajang SEA Games di Vietnam

TIM DOKTER: Dokter spesialis olahraga Rumah RSUD Provinsi NTB, dr. Mokhammad Rakhmat Abadi, Sp. KO saat bersama tim dokter Timnas cabang olahraga Tenis Lapangan pada SEA Games ke XXXI di Vietnam.

MATARAM – Dokter Spesialis Olahraga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB, dr. Mokhammad Rakhmat Abadi, Sp. KO menjadi satu-satunya dokter dari NTB yang ikut sebagai tim dokter dalam gelaran SEA Games ke XXXI yang diselenggarakan di Vietnam. “Dari NTB saya satu-satunya yang menjadi dokter tim nasional di ajang sea games Vietnam,” ucapnya kepada Radar Lombok, Minggu (12/10).

Radi, sapaan akrabnya dokter yang beberapa waktu lalu juga mendapatkan Lisensi Chief Medical Officer (CMO) yang dilaksanakan oleh Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) di Vantaa Finlandia bersama 4 orang  dokter RSUD Provinsi NTB, menuturkan bahwa dirinya bergabung sebagai timnas sejak 2017 lalu. “Saya bergabung dengan timnas sejak Desember 2017,” tuturnya.

Suka duka dan pengalaman selama bergabung sebagai tim dokter di timnas Indonesia pada ajang pesta Olahraga Asia Tenggara itu, menurut Radi, sangat menantang. “Pengalaman menjadi dokter tim Tenis Indonesia pada seagames XXXI Vietnam, sangat menantang, karena keterbatasan anggaran pemerintah Indonesia, maka saya merangkap dokter sekaligus team recovery,” sambungnya.

Adapun tugas yang menjadi tanggungjawabnya, kata Radi, diantaranya, menyiapkan kondisi atlet sebelum bertanding, melakukan tindakan-tindakan preventif cedera yang mungkin bisa terjadi pada atlet yang disesuaikan dengan masing-masing atlet karena tiap atlet berbeda, memberikan terapi pada cedera yang terjadi pada atlet, mengobati sakit yang terjadi pada kontingen (baik atlet, pelatih, ataupun official).

Tidak hanya itu, ia juga melakukan program recovery pada atlet setelah bertanding dan mengawal atlet dan official dalam protokol kewaspadaan Covid-19 yang diterapkan oleh Pemerintah Vietnam. “Keterampilan ini tidak dimiliki oleh sembarang dokter, karena cedera dan memulihkan cedera sehingga bisa return to sport memerlukan keahlian khusus sesuai dengan spesialisasi yang sudah saya tempuh pendidikannya selama 7 semester,” ucapnya.

Baca Juga :  Guru Diimbau Waspada Modus Penipuan untuk Kompetensi Guru

Selama bergabung di Timnas, kata Radi, dirinya percaya mengemban manah sebagai Kepala Bidang Medical dan Doping untuk Tennis Asian Games 2018. Kemudian, Dokter International Tennis Federation pada Asian Paragames 2018 serta Dokter Timnas Tennis Indonesia pada Davis Cup  pada 2018, 2019, 2020, 2021 hingga 2022  dengan jam terbang paling jauh saat bertanding ke Barbados. Sebagai dokter Timnas Tenis pada Seagames XXX Philippines dan Seagames XXXI Vietnam. “Kemarin saya berangkat 11 Mei 2022 pulang 27 Mei 2022. Kendala bermakna alhamdulillah tidak ada dan alhamdulillah semua kontingen Timnas Tenis Indonesia berangkat dan pulang dalam keadaan sehat wal afiat,” tuturnya.

Radi merasa bangga atas apa yang telah dilakukan selama bergabung sebagai bagian Timnas. lebih bisa jadi tim dokter pada ajang olahraga paling bergensi di tingkat Asia Tenggara itu. “Ini merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi saya, karena bisa membantu bangsa dan negara tercinta dalam upaya meraih prestasi terbaik di kancah Internasional,” ucapnya.

Kebanggaannya itu lebih-lebih membawa nama NTB di kancah internasional. Ia berharap ke depan RSUD Provinsi NTB mampu secara paripurna menjadi sentra pelayanan cedera olahraga dan sentra pengembangan prestasi olahraga Indonesia. “Jadi kedepannya atlet Indonesia tidak mengalami kesulitan mendapatkan akses penanganan dari mulai pencegahan cedera, penanganan cedera yang memerlukan operasi, hingga pemulihan return to sport. Tidak ada lagi atlet Indonesia yang terlantar dan tersisih akibat mengalami cedera, karena mereka akan comeback strongerpasca cedera,” harapnya.

Dikatakan juga, RSUD Provinsi NTB yang terus berpacu sebagai rumah sakit rujukan untuk wilayah Indonesia bagian Timur dibawah kepemimpinan HL. Herman Mahaputra,M. Kes., M.H atau yang akrab disapa dr. Jack sebagai Direktur, sudah berkomitmen akan segera menyediakan fasilitas Return to Sport Center di RSUD Provinsi NTB pada tahun ini. “Insya Allah efektifnya tahun ini untuk menyediakan fasilitas Return to Sport Center di RSUD Provinsi NTB,” katanya.

Baca Juga :  DLH: Kayu Hasil Tebangan Pohon Pelindung Masih Utuh

Sebagai gambaran ketika nanti penyediaan fasilitas Return to Sport Center di RSUD Provinsi NTB, kata Radi, para atlet baik profesional maupun rekreasional ataupun orang awam yang hendak berolahraga jika mengalami cedera/nyeri pada sistem otot, tulang, maupun sendinya dapat ditangani secara komprehensif di RSUD Provinsi NTB mulai dari penanganan nyerinya, penanganan operatif maupun non-operatifnya, hingga pemulihan pasca cederanya. Sehingga layanan itu tidak hanya dihajatkan bagi atlet, namun juga bagi pasien non atlet yang telah menjalani bypass atau kateterisasi jantung, maupun penderita diabetes atau darah tinggi yang ingin meningkatkan kebugarannya dan menjalanin gaya hidup aktif juga dapat dilayani pada return to sport center ini. “Secara sederhana, return to sport center ini bisa dianggap sebagai layanan gym/fitness center satu pintu yang berbasis pelayanan kedokteran. Jadi akan didampingi oleh para ahli di bidangnya, mulai dari ahli gizi, psikolog, dokter spesialis kedokteran olahraga, dokter orthopedi, dan dokter spesialis lain disesuaikan dengan kondisi pasien yang memerlukan,” jelasnya.

Jika nanti layanan tersebut dapat terealisasi, maka RSUD Provinsi NTB jadi satu-satunya rumah sakit diwilayah timur Indonesia yang menyediakan fasilitas Return to Sport Center. “Format ini baru satu-satunya di NTB dan bahkan di belahan timur Indonesia,” pungkasnya. (sal)

Komentar Anda