DMI NTB Bentuk 14 Koperasi Syariah Berbasis Masjid

DMI NTB Bentuk 14 Koperasi Syariah Berbasis Masjid
KOPERASI MASJID: Sekda NTB, Dr H. Rosiadi Sayuti, didampingi Kepala Dinas Koperasi UKM NTB, H. Lalu Saswadi, saat menyerahkan draf MoU kepada salah seorang pengurus koperasi masjid berbasis syariah. (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi NTB mulai menghadirkan koperasi syariah berbasis masjid. Sebanyak 14 koperasi syariah berbasis masjid mulai beroperasi sebagai pilot projek pengembangan ekonomi syariah, untukmenghidupkan masjid sebagai pusat ekonomi ummat.

DMI Provinsi NTB menggandeng Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB, Perkopsyah dan IAEI, ketika melaunching kehadiran koperasi syariah berbasis masjid, Minggu lalu di Islamic Center (IC).

Pembentukan koperasi syariah berbasis masjid sejalan dengan program Pemprov NTB untuk mencetak 500 koperasi syariah berkualitas hingga tahun 2018 mendatang. Selain itu, kehadiran koperasi syariah berbasis masjid selain menguatkan ekonomi ummat berbasis konsep syariah, juga mendukung sektor pariwisata NTB yang mengembangkan pariwisata halal.

Ketua DMI Provinsi NTB, H. Lalu Mudjhitahid mengatakan, masjid tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk tempat beribadah sholat, melainkan juga dikembangkan dalam membangun ekonomi ummat. Salah satunya adalah keberadaan koperasi syariah berbasis masjid. “Kehadiran koperasi syariah berbasis masjid ini harapanya selain masjid lebih makmur, juga ekononi ummat semakin meningkat,” harap Mudjitahid.

Untuk mensukseskan keberadaan koperasi syariah berbasis masjid, sebelumnya DMI Provinsi NTB telah mengirim sebanyak 10 orang pengurus masjid di Kota Mataram untuk belajar “study banding” ke masjid Al Fatah Surabaya, Jawa Timur.

Baca Juga :  Kinerja Perekonomian NTB Tahun 2018 Diprediksi Positif

Masjid Al Fatah Surabaya sendiri, suasananya sangat indah, nyaman, dan bersih, karena memiliki petugas kebersihan ‘cleaning service’. Bahkan tenaga kebersihan di Masjid Al Fatah Surabaya ini dilatih Hotel bintang lima. “Kebersihan masjid itu penting, termasuk WC-nya. Terlebih lagi sekarang mulai banyak wisatawan dari negara muslim yang datang ke Lombok sebagai daerah wisata halal. Ini perlu diperhatikan dan ditangkap peluangnya,” kata Mudjitahid.

Kehadiran 14 koperasi masjid berbasis syariah di Kota Mataram yang menjadi proyek percontohan, diharapkan membawa angin segar dan diikuti oleh ratusan masjid yang ada di Provinsi NTB. Kehadiran koperasi syariah berbasis masjid ini, menjadi solusi dalam bermuamalah sesuai syariat dan tuntutan Islam. Karena selain menyediakan pinjaman modal dengan prinsip syariah, juga menyiapkan berbagai kebutuhan pokok seperti yang ada di ritel modern, tentunya juga menerapkan konsep syariah.

Koperasi syariah berbasis masjid ini diharapkan membawa kejayaan ekonomi ummat Islam melalui masjid. Terlebih jika nantinya berbagai aktivitas positif juga tersedia di masjid, seperti ketersediaan WiFi, sehingga kalangan muda bisa belajar berbagai ilmu dan membuat mereka betah untuk tinggal di masjid.

Baca Juga :  AHASS Berikan Diskon Servis Khusus Anggota Polri

“Tentunya juga pendapatan dari masjid itu menjadi amal ibadah masyarakat dari keuntungannya. Termasuk juga untuk mensejahterakan marbot yang selama ini mendapatkan alakadarnya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi NTB, H. Lalu Saswadi mendukung sepenuhnya program DMI NTB untuk membentuk koperasi syariah berbasis masjid. Terlebih Pemprov NTB melalu Dinas Koperasi UKM telah memprogram pembentukan 500 koperasi syariah. “Inilah peluang-peluang yang ditangkap oleh DMI NTB untuk mendukung gerakan koperasi Syariah yang ada sekarang,” kata Saswadi.

Kehadiran koperasi syariah berbasis masjid ini menjadi alternatif masyarakat sebagai tempat membeli berbagai kebutuhan rumah tangga. Karena sekarang ini justru kehadiran ritel modern, telah meminggirkan peran UMKM, bahkan tak sedikit pedagang kios kecil yang gulung tikar, karena persaiangan yang tidak berimbang. “Kehadiran koperasi syariah berbasis masjid ini kita harapkan menjadi tempat masyarakat untuk bertransaksi sebagai wujud memakmurkan masjid,” ujarnya. (luk)

Komentar Anda