DKP NTB Akan Perkenalkan Kuliner Tradisional kepada Tamu MotoGP

MATARAM – Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi NTB akan memanfaatkan momentum MotoGP untuk memperkenalkan berbagai jenis makanan tradisional khas NTB kepada puluhan ribu penonton yang hadir di NTB.

Kepala DKP Provinsi NTB H Fathul Gani mengatakan, pengenalan makanan tradisional  khas NTB dapat dilakukan di hotel maupun homestay tempat penonton menginap.

“Kami di  DKP NTB sudah melakukan koordinasi dengan penyedia jasa, terkait makanan tradisional apa yang dibutuhkan,” kata Fathul Gani, Jumat (4/3).

Pemesanan tempat penginapan lebih awal oleh penonton MotoGP juga dinilai memudahkan pengelola untuk menawarkan makanan tradisional khas NTB yang dibutuhkan. Mulai dari makanan berat hingga jajanan ringan sebagai camilan, termasuk minuman sebagai welcome drink.

“Kalau kita menyesuaikan dengan makanan Eropa atau diluar Asia. Kita pastikan makanan olahan itu tersedia, dan hotel cepat menyesuaikan soal ini,” kata Fathul Gani.

Baca Juga :  Gelaran Pangan Murah, Solusi Saling Menguntungkan Petani dan Konsumen

Dikatakan Fathul, ada beberapa spot yang DKP NTB coba tanya, mereka coba mempeperkenalkan makanan tradisional khas NTB, seperti di Tete Batu Lombok Timur, mereka ternyata wisman itu lebih mencari makanan tradisional dan itu mereka siapkan.  Semakin banyak pengunjung yang mengkonsumsi makanan tradisional, akan mempermudah pengelola akomodasi memenuhi kebutuhan bahan baku. Mengingat sebagian besar kebutuhan baku makanan tradisional berasal dari dalam daerah.

Selain melalui tempat penginapan, lanjut Fathul, DKP NTB juga sudah menyiapkan  stand khusus pada 3 hari gelaran MotoGP 18-20 Maret  yang seluruh isinya menyediakan makanan tradisional. Upaya itu untuk memperkenalkan lebih banyak jenis makanan tradisional NTB kepada puluhan ribu penonton dari berbagai daerah, termasuk kepada penonton dari mancanegara.

Baca Juga :  Gelaran Pangan Murah, Solusi Saling Menguntungkan Petani dan Konsumen

Khusus untuk Ares atau olahan jantung pisang, kata Fathul, di Eropa menjadi makanan yang banyak dicari dan memiliki harga tinggi. Sejauh ini, orang Eropa mengenal jantung pisang untuk pembuatan jus yang sehat, namun di NTB mereka akan dapat mengetahui olahan ares menjadi lauk pauk.

“Kami ingin dari event MotoGP nanti penonton dari berbagai daerah dan negara bisa mengetahui banyak jenis makanan tradisional NTB. Jangankan bicara ayam taliwang yang sudah mendunia, penonton bisa menemukan cerorot, nagesari, maupun olahan yang terkenal dari jantung pisang yaitu ares,” tutup Fathul Gani. (cr-rat)

Komentar Anda