DKP Bangun Lumbung di Daerah Rawan Pangan

Hj Budi Septiani (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM—Adanya prediksi BMKG Klimatologi, Kediri, Lombok Barat, akan terjadinya musim kemarau panjang pada bulan Mei hingga akhir tahun 2017, mendapat perhatian dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kepala DKP Provinsi NTB, Hj. Budi Septiani mengatakan, jika pihaknya sudah melakuan antisipasi dan pemetaan daerah yang rentan terjadi rawan pangan akibat terjadinya perubahan musim ekstrim yang bisa berdampak kekeringan dan ketersediaan pangan di tengah masyarakat itu.

[postingan number=3 tag=”ekonomi”]

“Kami sudah melakukan berbagai antisipasi musim kemarau panjang di tahun 2017. Utamanya di daerah rawan pangan diluar daerah produksi,” kata Budi Septiani, Selasa kemarin (4/4).

Baca Juga :  Loteng Bangun Rusunawa Termegah di NTB

Salah satu langkah antisipasi yang dilakukan untuk memperkuat cadangan pangan di daerah rawan pangan adalah membentuk lumbung pangan di titik kawasan produksi pangan yang kurang, karena kondisi lahan kering dan tidak ada irigasi teknis. Beberapa titik ini akan menjadi prioritas pembangunan lumbung pangan untuk memperkuat cadangan pangan masyarakat setempat.

Budi menyebut, tahun 2017 ini Pemprov NTB melalui dana APBD NTB mengalokasikan anggaran untuk pembangunan 4 lumbung pangan. “Untuk tahun 2017 ini pembangunan lumbung pangan akan difokuskan di Lombok Utara. Karena KLU menjadi salah satu daerah yang masih rawan pangan di NTB,” kata Budi.

Baca Juga :  Loteng Tak Serius Bangun BNK

Selain bersumber dari APBD NTB untuk pembangunan lumbung pangan di KLU, lanjut Budi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) KLU juga menyiapkan anggaran dari APBD II untuk membangun 6 lumbung pangan. Selain itu juga untuk menyiapkan anggaran untuk pengadaan cadangan pangan pemerintah (CPP). Dimana masing-masing kabupaten/kota sudah menyiapkan CPP untuk antisipasi terjadinya kerawanan pangan di daerah.

“Jumlah lumbung pangan di NTB hingga tahun 2016 sudah mencapai 292 unit. Selain itu juga untuk stabilisasi harga pangan, DKP sudah memiliki 25 toko tani yang tersebar di seluruh daerah di NTB,” pungkasnya. (luk)

Komentar Anda