Ditolak Nikah, Pacar Dianiaya

ANIAYA PACAR: Hidrus, pelaku penganiayaan terhadap pacarnya sendiri ditangkap polisi. Pelaku nekat menganiaya, karena sang pancar menolak untuk diajak menikah (GAZALIE/RADAR LOMBOK)

SELONG—Seorang pelajar Madrasah Aliyah (MA) inisial AS, 17 tahun, warga Dusun Gunung Timba , Desa Denggen, Kecamatan Selong, Lotim, diperlakukan kasar oleh pacarnya sendiri, Hidrus, warga Aik Dewa, Masbagik. Akibatnya, jalinan asmara keduanya kini harus berujung dalam penjara. Hidrus ditangkap polisi, karena nekat menganiaya AS dengan menggunakan senjata tajam, jenis sabit,  Kamis (8/12).

Kasus penganiayaan yang dilakukan pelaku ini dipicu lantaran sang kekasih menolak permintaanya untuk diajak nikah. Dari sana pelaku menyimpan dendam dengan korban.

Aksi nekat pelaku dilakukan dengan cara mendatangi sekolah korban. Sebilah Sajam yang dibawanya langsung dilayangkan ke bagian tubuh korban. Kejadian ini menyebabkan korban mengalami luka sabet dibagian lengan kiri. “Kasus ini berawal dari hubungn pacaran antara korban dan pelaku,” ungkap Kapolres Lotim melalui Kanit PPA Polres Lotim, Aiptu I Made Samba.

Perbuatan pelaku membuat korban tak terima. Ia pun langsung melaporkan kasus penganiayaan itu ke aparat kepolisian. Dari laporan itu, polisi langsung bertindak. Tak butuh lama, pelaku berhasil dibekuk polisi ketika bersembunyi di rumah bibiknya. “Pelaku kita tangkap di wilayah Kelayu, di rumah bibiknya,” kata dia.

Kronologis kejadian lanjutnya, berawal dari hubungan asrama. Sebelumnya pelaku sempat mengajak korban  untuk menikah. Namun permintaan pelaku itu ditolak  orang tua korban, lantaran yang bersangkutan statusnya masih sekolah.

Berawal dari sana, hubungan korban dan pelaku mulai retak. Bahkan korban meminta putus dengan pelaku. “Karena permintaan nikah ditolak, korban pun minta putus. Setelah itu korban diancam,” tutur Samba.

Namun ancaman pelaku sama sekali tak dihiraukan oleh korban. Tak disangka, pelaku mendatangi sekolah korban. Saat itu korban menemui pelaku bersama seorang temannya. Tanpa basa-basi, pelaku langsung mengeluarkan sebilah sabit dan langsung diarahkan ke bagian tubuh korban. “Korban menyabet pelaku dengan sabit yang menyebabkan korban luka dibagian tangan kirinya,” lanjut Samba.

Aksi pelaku tidak sampai disitu, ia pun  kembali mencoba menusuk bagian tubuh korban. Beruntung sabetan Sajam pelaku tidak mengena bagian tubuh korban. “Cuma tas korban yang robek,” katanya.

Akibat kejadian itu, korban pun mengalami luka 15 luka jahit dibagian tangan kiri. Proses penyidikan kasus ini, sejumlah pihak terkait telah dimintai keterangan. Termasuk korban dan pelaku itu sendiri. Sementara pelaku setelah ditangkap, yang bersangkutan langsung di gelandang ke Polres untuk di proses lebih lanjut. “Saat ini pelaku, sudah kita tangkap, dan kita tahan untuk proses penyidikan lebih lanjut,” jelasnya.

Sementara itu, pelaku Hidrus, hanya tertunduk malu saat diperiksa penyidik Polres Lotim. Ia mengaku, aksi nekatnya itu dilakukan lantaran sudah cinta mati dengan korban. Jalinan asmara  dirinya dengan korban telah terjalin sekitar empat bulan lalu. “Saya diperkenalkan oleh adik misan saya,” jawabnya.

Sementara aksi penganiayaan yang dilakukan terhadap pacarnya, karena merasa kesal. Sejak beberapa hari terakhir ini pelaku mengaku sulit untuk bisa menghubungi korban. Melihat tingkah pacarnya, menyebabkan dia selalu resah, bahkan sulit tidur. “Saya kesal karena dia tidak pernah mau ketemu. Dan orang tuanya juga tidak ijinkan saya ketemu,” pungkasnya. (lie)