Distan Mataram Siapkan Program “Sitalas”

Distan Siapkan Program “Sitalas”
HIDROPONIK : Program “Sitalas” akan dilaksanakan di Mataram. (Fahmy/Radar Lombok)

MATARAM-Lahan pertanian di Kota Mataram semakin berkurang dari tahun ke tahun akibat alih fungsi yang massif.

Di data yang tertuang di Peraturan Daerah (Perda) RTRW, luas lahan pertanian yang berjumlah 1.600 hektar lebih (data tahun 2016). Di Perda perubahan RTRW, lahan yang akan tersisa sekitar 600 hektar lebih. Artinya ada seribuan hektar lahan pertanian akan beralihfungsi memenuhi kebutuhan pembangunan.

Dinas Pertanian Kota Mataram melakukan berbagai terobosan program. Salah satunya melalui program Sistem Lahan Bertani Lahan Sempit (Sitalas) yang dalam waktu dekat akan dilaunching.” Sitalas ini program yang kita siapkan untuk mengatasi alih fungsi lahan,” kata H. Mutawalli, Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram saat ditemui kemarin (26/7).

Baca Juga :  MTQ, Mohan Ingatkan “Serep Jelo Lalo Ngaji”

Dispar tidak mau berpangku tangan. Dengan sistem pertanian lahan sempit ini, para petani yang masih memiliki lahan akan didorong lebih memaksimalkan lahan mereka. “ Biarkan saja lahan pertanian dialihfungsikan karena memang sudah tidak bisa dicegah,” ungkapnya.

Hal yang harus dilakukan saat ini memanfaatkan lahan yang masih ada agar bisa berproduksi tinggi. Konsep bertani di lahan sempit yaitu berusaha mengembalikan hasil pertanian di lahan satu are tapi hasil produksinya sama dengan di lahan satu hektar.

Salah satu program yang sudah dilaksanakan dan namun belum di launching adalah sistem pertanian hidroponik Selain itu ada juga konsep pertanian vertical garden dimana metode bertanamnya memanjang ke atas. “ Mataram Hidroponik ini akan kita launching pada hari kamis pekan depan,” tegasnya.

Baca Juga :  48 Lingkungan Mataram Zona Merah

Kalau selama ini sistem hidroponik hanya untuk tanaman sayur-sayuran, saat ini sedang dikembangkan juga bagaimana sistem pertanian ini cocok juga untuk tanaman padi. Jadi walaupun lahan pertanian tidak ada tetapi petani Kota Mataram masih bisa tetap menjadi petani yakni petani modern.” Untuk tanaman padi sedang kita coba kembangkan,” ungkapnya.(ami)

Komentar Anda