Distan Lombok Timur Bersiap Masuki Musim Tanam Kedua

TANAM KEDUA: Para petani di wilayah Lombok Timur, kini sedang bersiap melakukan tanam padi kedua. (alie gazali/radarlombok.co.id)

SELONG-Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur (Lotim) kini tengah bersiap memasuki musim tanam kedua. Berbagai langkah persiapan tengah dilakukan termasuk menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi bagi para petani.

Kasi Pupuk, Pestisida, dan Perlindungan Tanaman Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, Dinas Pertanian Lotim, Anita Hikmawati mengatakan bahwa pihaknya tengah berupaya mensosialisasikan rekomendasi penggunaan pupuk yang lebih efisien. Hal itu guna menyesuaikan ketersediaan alokasi pupuk subsidi yang tahun ini diterima para petani.

“Hal itu tergantung pola dan kebiasaan petani dalam menggunakan jatah pupuk yang diberikan. Apalagi sekarang ada rekomendasi pemupukan. Seperti pupuk jenis Urea, kalau sebelumnya per satu hektar lahan butuh pupuk sekitar 250 kilogram (Kg), maka sekarang berdasarkan rekomendasi cukup sebanyak 125 Kg per hektar,” kata Anita.

Baca Juga :  PI NTB Dukung APH Tindak Tegas Pelaku Penyalahgunaan Pupuk Subsidi

Untuk mensosialisasikan rekomendasi pemupukan tersebut, lanjut Anita, pihaknya segera mengerahkan petugas penyuluh pertanian untuk intens turun lapangan melakukan sosialisasi kepada para petani. Sehingga pemakaian pupuk dapat selaras dengan alokasi yang tersedia bagi petani di sepanjang tahun.

“Namun untuk mengantisipasi kekurangan kebutuhan pupuk ini akan disiasati dengan para petani kita sarankan supaya memakai pupuk non subsidi,” ujar Anita.

Lebih lanjut, Anita menegaskan, alokasi pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan bagi mereka yang telah tercantum namanya di RDKK.

Kalau ditemukan ada petani yang tidak bisa menebus jatah pupuk karena ada kesalahan nama di RDKK, maka mereka disarankan untuk menunjukkan kartu identitas supaya nantinya NIK-nya dicocokkan dengan yang ada di RDKK. Baru setelah itu jatah pupuknya bisa ditebus.

Baca Juga :  Ada 1.106 Hektare Sawah yang Bisa Ditanami Padi di Lombok Utara

“Selain itu para petani juga bisa membawa surat keterangan dari desa untuk membenarkan bahwa petani yang dimaksud di RDKK itu adalah yang bersangkutan,” terangnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Riadi memastikan bahwa ketersediaan pupuk menjadi salah satu yang diperhatikan pihaknya.

Untuk memastikan kembali, pihaknya pun telah menjadwalkan rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Termasuk para distributor pupuk di NTB.

Rakor itu, kata Riadi, sebagai langkah untuk memastikan posisi stok terakhir. Memastikan juga pupuk-pupuk tersebut sesuai dengan kuota kebutuhan para petani, telah berada di titik-titik distribusi yang seharusnya.

“Jadi kita hanya memastikan saja nanti. Kalau masalah stok, tentu sudah tersedia,” tandas Riadi. (lie/sal)

Komentar Anda