Dispar NTB Siapkan Anggaran Pengembangan Desa Wisata

Dispar NTB Siapkan Anggaran Pengembangan Desa Wisata
DESA WISATA –Kepala Dinas Pariwisata NTB H Lalu Paozal bersama sejumlah kepala SKPD lingkup Pemprov NTB saat meresmikan Desa Wisata Sepakek, Selasa (5/2). (Ist/)

MATARAM Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai tahun 2019 ini mulai menata destinasi wisata baru yang ada di kabupaten/kota. Melalui pengembangan desa wisata, Dinas Pariwisata Provinsi NTB menggelontorkan anggaran yang bersumber dari APBD masing-masing desa mendapatkan Rp 400 juta hingga Rp 400 juta.

“Anggaran pengembangan desa wisata untuk membangkitkan ekonomi masyarakat. Desa wisata yang akan dikembangkan itu sudah ditetapkan di beberapa titik,” kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB H Lalu Paozal, Rabu kemarin (6/2).

BACA JUGA: Imbas Tiket Mahal dan Bagasi Berbayar, Pariwisata Lombok Keteteran

Paozal mengatakan, anggaran yang diperuntukkan untuk pariwisata ini difokuskan pada pengembangan desa wisata di wilayah NTB, mulai dari kota hingga ke desa. Hal ini dikarenakan banyaknya destinasi bagi pariwisata di setiap desa. Salah satunya daerah perkotaan, yaitu kota Mataram di wilayah Ampenan dan Sekarbela.

Untuk di Kecamatan Ampenan kelurahan Pondok Prasi membina kelompok nelayanan yang bersentuhan dengan tangkapan ikan dan di Kelurahan Sekarbela terkenal dengan industri kerajinan mutiara, sehingga membantu untuk paham tentang pasar apa dibutuhkan wisatawan sehingga bisa tetap eksis.

Baca Juga :  Festival Fesyen Lombok Diharapkan Hidupkan Kembali Wisata Senggigi

Selain itu, di Lombok Barat juga memiliki kawasan wisatawan unggulan di tiga desa, diantaranya Desa Sekawan Sejati terdapat pengembangan agro dan kuliner, Desa Sesaot Pakuan dan Desa Buwun Sejati ada kuliner dan wilayah kawasan Desa Senggigi membina masyarakat untuk destinasi wisata unggulan. Tak hanya itu saja ada juga di bagian Lombok Tengah, yang sudah cukup populer yakni Desa Sade sebagai destinasi desa wisata dan nantinya akan dikembangkan desa lainnya yang memiliki potensi destinasi wisata yang sama.

Selanjutnya di Lombok Tengah ada juga Desa Sepakek dengan zero waste dan Desa Jurang Sate nanti akan dikembangkan embrio desa wisata. Untuk di Kabupaten Lombok Utara ada Desa Segentar salah satu desa budaya di KLU kemudian Senaru yang merupakan desa adat.

Kemudian di Lombok Timur ada 6 desa dan sebanyak 2 desa difokuskan untuk dikembangkan menjadi desa wisata, seperti Desa Lawang untuk peningkatan agro kopi dan lain-lainnya, kemudian ada Desa Sembalun Bumbung untuk pengembangan wisata desa adat.

Baca Juga :  Mudahkan Penonton MXGP, Dispar NTB Berikan Layanan Free Shuttle Bus dan Free Boat

BACA JUGA: Pantai Labuhan Haji Dijadikan Tempat Pembuangan Sampah

“Dua desa di Sembalun ini ada 120 kepala keluarga (KK) dan dibuatkan perpustakaan desa dan ada juga Desa Tanjung Luar desa pesisir selatan pintu masuk pulau Lombok,” ujarnya.

Sementara itu, untuk Pulau Sumbawa ada 4 desa, yaitu Pulau Bungin akan dibangun fasilitas untuk pembinaan restauran terapung, Desa Lapade destinasi terbersih, ada kawasan pura untuk intervensi dan Desa Batu Dulang desa wisata yang sangat subur dan juga Desa Moyo Sumbawa serta Desa Mantar dan Poto Tano untuk di Kabupaten Sumbawa Barat.

“Untuk di Dompu itu ada Desa Pekat, Desa Pancasila dan Desa Lake dan Bima Desa Sangiang, tinggal nanti siapa dan kapan dikongkritkan,”  katanya. (cr-dev)

Komentar Anda