Diskop Daerah Diminta Aktif Dampingi Wirausaha Baru

MATARAM—Selama periode 2013 – 2018, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Provinsi NTB terus gencar menumbuhkan wirausaha baru (WUB) yang berkualitas. Dari target menciptakan sebanyak 5.000 WUB berkualitas, Dinas KUMKM NTB juga mendorong kabupaten/kota bisa secara intens memberikan pendampingan kepada WUB yang sudah jalan usahanya.

“Kita minta Dinas Koperasi (Diskop) kabupaten/kota mengawal dan mengawasi, serta memberikan pendampingan kepada WUB yang mulai berusaha dari tahun 2013 sampai sekarang ini,” kata Sekretaris Dinas KUMKM Provinsi NTB, H. Zainul Islam di Mataram, Selasa kemarin (21/6).

Dikatakan, peran dari Dinas Koperasi kabupaten/kota dalam mengawal program penciptaan 5.000 WUB ini sangat penting dalam suksesnya membentuk pelaku usaha mikro baru. Terlebih, dalam penumbuhan WUB yang mengikuti pelatihan dari Dinas KUMKM Provinsi NTB, merupakan usulan dari Dinas Koperasi kabupaten/kota.

Dari tahun 2013 hingga bulan Mei tahun 2016 ini, Dinas KUMKM Provinsi NTB telah berhasil menumbuhkan 2.589 WUB, yang tersebar di 10 kabupaten/kota NTB. Sementara jika dihitung realisasi penumbuhan WUB dari tahun 2013-2015 sudah mencapai 2.259 orang WUB. Sedangkan realisasi penumbuhan WUB dari Januari – Mei 2016 sudah tercapai 330 orang WUB dari target 1.000 orang setiap tahunnya.

Baca Juga :  110 Pulau Baru Ditemukan di NTB

“Pengawasan dan pembinaan terus kita lakukan, untuk memastikan keberhasilan WUB yang sudah kita bentuk dan beri alat, serta mesin untuk membuka usaha,” kata Zainul Islam.

Menurut Zainul, dari monitoring dan evaluasi yang dilakukan Dinas KUMKM Provinsi NTB di tahun 2013 hingga 2015, WUB yang berhasil ditumbuhkan ada sebanyak 2.259 orang. Tingkat keberhasilan dan keberlangsungan usaha dari pelaku usaha baru itu mencapai 80 persen. Angka prosentasi tersebut dinilainya cukup berhasil dalam sebuah program.

Bahkan sambung Zainul, sebagian besar dari WUB itu, usaha yang ditekuninya berkembang pesat. Seperti WUB yang diberikan bantuan mesin jahit, saat ini usahanya berkembang dan bisa menampung sedikitnya 6 orang tenaga kerja. Begitu juga sejumlah WUB yang mendapatkan bantuan perbengkelan, terus berkembang dengan baik dan juga bisa menyerap tenaga kerja.

Baca Juga :  Sambut MXGP, Dokter RSUD NTB Dikirim Belajar ke Finlandia

“WUB di bidang perbengkelan, menjahit, perdagangan, serta usaha membuat snack camilan berbahan baku pangan lokal cukup berhasil, bahkan usaha mereka terus berkembang,” paparnya.

Kendati demikian, Zainul tak memungkiri jika ada yang gagal WUB yang diberikan pelatihan. Karena itu, peran pengawasan dan pendampingan dari kabupaten/kota selaku orang terdekat dan juga yang mengusulkan ke Pemprov NTB untuk mengikuti pelatihan bisa terus memberikkan pendampingan, terkati persoalan yang dihadapi pelaku WUB, serta bisa mendapatkan solusi dalam mengembangkan usahanya.

“Untuk alat yang sudah kita berikan, jika tidak dimanfaatkan akan kita tarik. Alat bantuan tersebut juga tidak bisa diperjualbelikan sesuai perjanjian dan kesepakatan yang dibuat sebelum menerima bantuan,” tutupnya. (luk)

Komentar Anda