Dishublutkan Segera Tutup Pelabuhan Tikus

SATU PINTU : Pelabuhan Teluk Nara akan dijadikan satu pintu para wisatawan menggunakan kapal cepat menuju tiga gili (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG – Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan (Dishublutkan) Kabupaten Lombok Utara dalam waktu dekat akan segera melakukan tindakan penutupan pelabuhan-pelabuhan tikus yang melayani penyeberangan ke Gili Matra.

Penertiban pelabuhan tikus akan melibatkan ratusan personel kepolisian dan TNI serta sektor lainnya. “Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan melibatkan unsur kepolisian, TNI, dan lintas sektor lainnya untuk melakukan penertiban pelabuhan tikus,” kata Kabid Perhubungan Laut Dishublutkan Kabupaten Lombok Utara Johan Repi, kemarin.

Dalam rapat itu, pihaknya sudah membuat surat imbauan dan sudah melayangkan kepada pemilik pelabuhan tikus menuju tiga gili tersebut. Pada pelaksanaan penertiban ini, jelasnya, ada dua tahapan yang akan dilaksanakan dalam penertiban tersebut. Yaitu pada tanggal 20 sampai 25 April, dan tahap kedua dilaksanakan pada tanggal 26 sampai 30 April. “Hal ini dilakukan guna mempercepat upaya satu pintu dengan harapan pemda dapat meraup retribusi wisatawan yang ingin ke tiga gili,” harapnya.

Baca Juga :  Lebaran Topat Lombok Utara Diramaikan Wisatawan Domestik

Untuk penutupan tahap dua nanti akan melibatkan sekitar 125 aparat yang terdiri dari TNI, Polri. Tentu ini adalah upaya untuk menarik retribusi terhadap penumpang kapal cepat itu juga. Dengan penertiban pelabuhan tikus ini, maka diharapkan kapal cepat dari Bali menuju tiga gili harusnya menjadi potensi guna mendatangkan retribusi ke daerah. Pasalnya, per bulan Januari saja setidaknya ada 628 kapal cepat yang membawa puluhan ribu wisatawan mancanegara maupun domestik ke pulau tersohor dunia itu. “Rata-rata penumpang yang mereka bawa setiap hari ada 1,474 orang. Ini dari ratusan boat,” ungkap Kabid Destinasi Disbudpar Lombok Utara I Wayan Bratayasa terpisah.

Baca Juga :  Bakti Lingkungan Tanam Pohon di Gili Meno

Menurutnya, jumlah boat yang masuk ke tiga gili itu masih bisa bertambah mengingat bulan Februari dan juga Maret belum sepenuhnya dikalkulasikan. Yang jelas, kata Brata, estimasi kunjungan mencapai ribuan orang setiap hari. “Kalau Februari dan Maret datanya sudah ada tapi belum direkap. Tetapi itu juga stagnan, saya kira ini belum maksimal karena banyak jalur-jalur pelabuhan tikus,” jelasnya.

Kendatipun ratusan boat dan puluhan ribu wisatawan berkunjung ke tiga gili, tetapi pemda tidak mendapatkan untung sedikit pun. Sebab aturan pemberlakukan satu pintu menuju Gili Matra belum juga direalisasikan. “Memang banyak yang masuk, kita hanya mendapat keuntungan kalau wisatawan ini menginap. Karena satu pintu itu tanggal 20 mulai diberlakukan,” pungkasnya. (flo)

Komentar Anda