Dishublutkan akan Bentuk Budidaya Percontohan

LOKASI : Perairan Teluk Medana yang berada di Desa Medana Kecamatan Tanjung sebagai salah satu zona yang akan difokuskan untuk budidaya percontohan (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG -Potensi perikanan tangkap dan budidaya diperairan laut Lombok Utara sepanjang 125 kilometer plus 4 mil masih membutuhkan perhatian serius terhadap sumber pendapatan masyarakat setempat. Tentu adanya SKPD baru yang dibentuk melalui peraturan pemerintah (PP) nomor 18 tahun 2016 kemarin, maka pemerintah daerah diharapkan bisa mengelola potensi yang ada secara maksimal. “Kami selaku SKPD baru, yang menangani permasalahan perikanan dan kelautan telah memiliki beberapa kegiatan sebagai langkah memberdayakan potensi perairan laut maupun perairan darat. Salah satu bentuk kegiatan yang akan kami adakan ialah membentuk kelompok budidaya percontohan,” ungkap Plt Kepala yang juga Sekretaris Dinas Perhubungan Kelautan dan Perikanan Lombok Utara, Syamsul Rijal kepada Radar Lombok, Selasa (17/1).

Ia menegaskan, potensi yang ada pada bidang kelautan dan perikanan. Pihaknya telah memikirkan bagaimana langkah kebijakan pemerintah dalam memperhatikan potensi tersebut. Pada tahun pertama ini, pihaknya tentu akan membenahi sejumlah pekerjaan yang telah dilakukan tahun kemarin semenjak menjadi Bidang Perikanan dan Kelautan. Dengan keberadaaan Dinas Kelautan ini, maka pihaknya lebih leluasa bergerak dan berbuat. “Khusus bidang perikanan, kami akan membentuk kelompok budidaya perikanan maupun mutiara. Untuk tahun pertama ini, kami terlebih dahulu akan memberikan percontohan,” terangnya.

Baca Juga :  Bupati Dorong Budidaya Ikan Lele Dikembangkan

Kelompok budidaya ini, menurut mantan Kabid Perikanan dan Kelautan ini, masyarakat yang bergerak pada budidaya ikan di perairan laut maupun darat masih berkurang produksinya. Dalam program percontohan ini, pihaknya sendiri telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1,4 miliar bersumber Dana Alokasi Khusus (DAK). Jumlah anggaran ini akan dialokasikan kepada 40 kelompok atau 200 orang. “Kita masih minim, makanya di Lombok Utara perlu diberikan percontohan. Karena, daerah ini memiliki banyak areal seperti aliran sungai, irigasi maupun perairan laut. Harus bisa dimanfaatkan,” tandasnya.

[postingan number=3 tag=”budidaya”]

Anggaran sebesar Rp 1,4 miliar tersebut. Akan dialokasikan untuk pemberian pelatihan, pembinaan, pemberian bibit ikan, termasuk peralatan budidaya hingga pemasarannya. Untuk mendapatkan anggaran itu, tentu harus melalui pengajuan proposal. Kemudian, budidaya mutiara pihaknya pun meminta para pengusaha yang sempat redup untuk kembali beroperasi kembali. “Memang kelompok budidaya ini banyak, hanya saja masih bersifat pekerjaan sampingan. Kita ingin budidaya ini memang benar-benar menjadi pekerjaan pokok seperti di daerah lain,” harapnya.

Meski Lombok Utara memiliki perairan di pantai Malimbu hingga ke Bayan. Namun, pihaknya tidak membuat semua perairan menjadi zona perikanan. Sebab, untuk budidaya ini sudah ada zonanya, yaitu di perairan Tanjung dan Gangga untuk budidaya menggunakan kerambe. Sedangkan, ikan tangkap berada di kawasan Kayangan dan Bayan, karena tidak bisa menggarap semua agar tidak mengganggu jalur pariwisata. “Kita juga akan membuat kolam terpal diatas bukit. Tahun ini juga kita akan fokus budidaya untuk darat, mengarah ke daerah marginal,” katanya. 

Baca Juga :  Dishublutkan Rencanakan Penarikan Restribusi Sepeda

Terkait kendala pemasaran, pihaknya juga sudah memikirkannya. Yaitu dengan melaksanakan kerjasama pihak luar agar mengambil ikan di kelompok budidaya. Sebab, masyarakat nelayan saat ini saja masih memasarkan di pasar tradisional melalui pengepul. Tiada lain diharapkan dengan sejumlah terobosan ini, melainkan untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran yang ada kawasan pesisir. “Ini sebagai bentuk mengentaskan kemiskinan melalui jalur pesisir,” optimisnya.

Sementara bidang perhubungan sendiri, pihaknya akan fokus memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran berlalu lintas. Karena, masih banyak pegawai dan masyarakat yang melanggar disiplin berkendara. “Kalau menekan angka kecelakaan, kita gerakan disiplin berlalu lintas, termasuk kegiatan perhubungan lainnya,” pungkasnya.

Komentar Anda