Dishubkominfo Usulkan Anggaran Dermaga Gili Meno

TINJAU: Rombongan Dirjen Wilayah KDPDTT bersama Dishubkominfo Lombok Utara, waktu menijau lokasi rencana pembangunan dermaga Gili Meno, kemarin (HERY MAHARDIKA/RADAR LOMBOK)

TANJUNG-Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Lombok Utara akan mengusulkan anggaran pembangunan dermaga apung Gili Meno Desa Gili Indah Kecamatan Pemenang, sebesar Rp 5 miliar ke Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KDPDTT).

Rencana ini diungkapkan Kepala Dishubkominfo Lombok Utara, Sinar Wugiyarano saat mendampingi Dirjen Wilayah KDPDTT saat meninjau lokasi rencana pembangunan tambatan perahu Gili Meno, kemarin (10/11). "Kami akan mengusulkan rencana pembangunan tambatan perahu ke KDPDTT sebesar Rp 5 miliar. Saat ini proposal sudah jadi, tinggal dimasukan,’’ ungkap Sinar kepada Radar Lombok, kemarin.

Meski tak menjamin usulan itu bisa teralisasi, tetapi Sinar tetap berharap pemerintah pusat bisa menerima usulan tersebut. Ini mengingat rencana pembangunan dermaga di Gili Meno, sangat penting. Gili itu menjadi salah satu objek wisata andalan Lombok Utara, saat ini. 

Baca Juga :  Bangun Pasar Holti untuk Stok Kebutuhan Gili

Kondisi dermaganya saat ini sudah rusak parah akibat diterjang gelombang tahun 2015 silam. Dermaga yang dibangun tahun 2013 senilai Rp 300 juta, itu rusak karena kondisi gelombang perairan di Gili Meno, berbeda. ‘’Pembangunan dermaga ini dulu satu paket dengan di Gili Air, tapi anggaran di Gili Air Rp 750 juta. Kondisi airnya juga mendukung, sehingga dermaga itu masih utuh,’’ jelasnya.

Diakui Sinar, dermaga apung di Gili Meno sempat diperbaiki kontraktor. Namun, gelombang deras kembali merusak dermaga itu tahun ini, dan tidak bisa diperbaiki. Kondisi ini sangat menyulitkan wisatawan menuju bibir pantai.

Mereka harus dijemput muso dulu sekitar 20 meter. Karenanya, pihaknya mengusulkan adanya dermaga tambatan perahu dalam bentuk permanen. "Kita butuh anggaran miliaran rupiah untuk membangun di sini. Kalau dana ratusan juta akan sama nasibnya," pungkasnya.

Baca Juga :  Pemdes Gili Indah Ogah Urus Sampah

Sinar menambahkan, ada dukungan anggaran Rp 19 miliar untuk pembangunan dermaga tahun ini. Tapi, pihaknya tidak bisa mengeksekusinya karena mepet waktu. "Kami diberikan waktu tiga bulan, makanya kami tidak berani," tandasnya.

Perwakilan Dirjen Wilayah KDPDTT, Lutfhi mengapresiasi rencana usulan ini. Dia mengaku, arus pariwisata Lombok Utara, memang memungkinkan adanya dermaga permanen. Namun, pihaknya akan mempertimbangkan sesuai dengan kondisi keuangan negara. Apabila kondisi keuangan bagus, maka pihaknya akan memajukan usulan tersebut. "Kami belum menerima proposal usulannya dan kami di sini meninjau kondisinya sangat bagus," katanya. (flo)

Komentar Anda