Dishub Lombok Timur Bangun Dermaga Senilai Rp 12 Miliar

Ilustrasi Dermaga
Ilustrasi Dermaga

SELONG—Dinas Perhubungan (Dishub) Lombok Timur (Lotim) akan kembali membangun dermaga di wilayah Kecamatan Sambelia, tepatnya di kawasan objek wisata Gili Kondo, untuk mempermudah akses bagi para wisatawan yang berkunjung. Selain nantinya juga dapat dimanfaatkan oleh nelayan sekitar.

“Dalam waktu dekat dermaga ini akan segera kita bangun. Saat ini kita masih mencari konsultan,” kata Sekretaris Dishub Lotim, Idham, kepada Radar Lombok, Kamis kemarin (8/2).

Disampaikan, pembangunan dermaga ini telah dianggarkan sebesar Rp 12 miliar, yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Dimana progresnya kini sudah masuk tahap penyelesaian detail engineering design (DED), dan setelah selesai akan segera ditender. “Kalau selesai, tender Maret. Sehingga diharapkan pembangunannya bisa rampung pada akhir tahun 2018 ini,” harap Idham.

Baca Juga :  Dishubkominfo Usulkan Anggaran Dermaga Gili Meno

Keberadaan dermaga tersebut, ditargetkan sebagai fasilitas penunjang Kawasan Wisata Mandeh, dan juga bisa dimanfaatkan oleh nelayan sebagai tempat persandaran kapal di daerah itu. Selain juga akan menjadi penunjang fasilitas di kawasan wisata Gili Kondo. ”Karena di wilayah Gili Kondo sendiri juga terdapat beberepa Gili, seperti Gili Bidara, dan Gili Lampu,” sebutnya.

Dengan dibangunnya dermaga, maka pengembangan wilayah Gili Kondo dan sekitar bisa lebih maksimal. ”Kalau kita lihat keberadaan gili-gili ini sangat bagus untuk dikembangkan. Makanya segera dilakukan pembangunan,” ujarnya.

Dijelaskan, tahun 2017 lalu, Dishub Lotim telah membangun tiga tambatan perahu, yakni di wilayah Desa Tekalok, Kecamatan Sambelia, kemudian Desa Padak Guar, Kecamatan Sambelia, serta Desa Pare Mas, Kecamatan Jerowaru, yang rata-rata anggarannya bersumber dari DAK pemerintah pusat.

Baca Juga :  Proyek Dermaga Labuhan Haji Tinggal Tunggu Kontrak

“Untuk pembangunan tiga tambatan perahu itu, Alhamdulillah kita sudah tuntaskan pengerjaanya tanggal 25 Desember 2017 lalu, dan sekarang sudah bisa dinikmati,” ujarnya.

Idham menyebut, pembangunan tambatan perahu di Desa Pare Mas yang paling besar, menhabiskan anggaran mencapai Rp 2,3 miliar, dari total anggaran Rp 5,3 miliar untuk membangun ketiga tambatan perahu tersebut. “Untuk biaya masing-masing tambatan perahu ini memakan jumlah anggaran yang berbeda-beda, karena panjangnya juga berbeda,” pungkas Idham. (cr-wan)

Komentar Anda