Disebut Hina TGB, Ketua Komisi I DPRD Loteng Dipolisikan

SCREENSHOT: Inilah screenshot link YouTube yang dibagikan H Ahmad Supli di grup Pit Stop Mata yang kemudian menjadi polemik hingga dilaporkan ke Polda NTB. (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYAKetua Komisi I DPRD Lombok Tengah, H Ahmad Supli dilaporkan ke Polda NTB usai disebut menghina Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi. Politisi PKS ini dilaporkan setelah mengirim link YouTube di grup whatsapp Pit Stop Mata dengan narasi yang diduga mengandung unsur hinaan.

H Ahmad Supli menceritakan, bahwa dirinya hanya meneruskan link YouTube tersebut ke grup whatsapp. Link YouTube ini ditemukan di salah satu grup whatsapp yang berbeda. Ia kemudian meneruskan ke grup whatsapp Pit Stop Mata, namun tanpa menyadari bahwa di bawah Link YouTube ini ada narasi yang menghina mantan Gubernur NTB dua priode ini. “Saya saat itu hari Rabu ada di Jakarta dan sedang jalan-jalan di mall. Saya lihat link YouTube itu, kemudian saya teruskan tapi tidak melihat ada narasi di bawahnya. Setelah saya di japri sama Samsul Qomar (admin grup, red), baru saya buka kembali grup dan saya kaget. Bahkan saya langsung istighfar dan langsung menghapus link itu, saya juga langsung meminta maaf di grup itu,” ungkap H Ahmad Supli saat ditemui di kediamannya, Sabtu (27/5).

Baca Juga :  Operasional Sebelum Zul-Rohmi Berakhir, KIHT Berubah Jadi APHT

Supli memastikan tidak pernah membuat narasi yang menghina TGB ini, bahkan ada sekitar tujuh hingga delapan orang sudah datang ke kediamannya yang merupakan pengurus NWDI dan Partai Perindo. Dalam pertemuan itu juga sudah dijelaskan yang sebenarnya dan meminta maaf hingga permintaan maaf itu divideokan. “Ada Samsul Qomar (admin grup Pit Stop Mata,) Ketua Prindo Lombok Tengah, Edi Gunawan, kemudian ada kuasa hukum dan lainnya datang. Saya jelaskan hingga saya minta maaf dan membuat video permintaan maaf. Bahkan yang hadir ini menyarankan agar saya hadir juga ke Pancor untuk meminta maaf,” terangnya.

Supli menyanggupi permintaan perwakilan yang hadir di kediamannya itu agar dirinya datang langsung ke Pancor dan disepakati lokasi pertemuan di gedung Birrul Walidain di Pancor pada Sabtu (27/5) setelah waktu Subuh. “Bahkan sebelum Subuh, saya sudah berangkat dari sini (Praya, red) dan saya salat Subuh di Masbagik agar tidak telat hingga Pancor,” terangnya.

Baca Juga :  Soal Data Honorer, Komisi 1 Cecar BKD NTB

Hanya saja, sesampainya di Birul Walidain Pancor sesuai yang dijanjikan, ternyata tidak ada yang ditemui. Pihaknya menghubungi Herman yang merupakan perwakilan yang sebelumnya datang ke kediamannya, namun saat itu HP Herman tidak bisa dihubungi. Bahkan ia menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Pahlawan Nasional TGKH Zainuddin Abdul Majid yang  ada di Pancor. “Saya tidak ada niatan untuk menghina, bahkan saya ini Ketua Yayasan NW yang dulu peletakan batu pertama dilakukan oleh Almaghfurllah. Hanya saja saya tidak tahu di link YouTube itu ada narasi yang menghina, dan permintaan maaf sudah kita lakukan. Hanya saja yang berkembang saat ini seolah-olah saya yang membuat,” jelasnya. (met)

Komentar Anda