Disdag Pastikan Harga Kebutuhan Pokok Stabil

Ilustrasi
Ilustrasi

MATARAM—Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi NTB, Hj Putu Selly Andayani, memastikan harga kebutuhan pokok hingga akhir tahun 2017 relatif stabil. Keyakinan Selly tersebut cukup beralasan, karena selain produksi kebutuhan pokok di NTB melimpah, juga pasokan, serta distribusi berjalan lancar.

“Optimis harga bahan sembako relatif stabil, termasuk di hari-hari besar ,” kata Selly Andayani, Senin kemarin (9/10).

Dikatakan, koordinasi bersama dengan distributor pemasok kebutuhan pokok yang ada di NTB tetap dilakukan. Begitu juga dengan kondisi stok setiap hari di gudang penyimpanan distributor, juga dilaporkan secara berkesinambungan. Hal tersebut untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok strategis yang tercukupi untuk kebutuhan NTB.

Terlebih saat ini cuaca untuk musim hujan sudah mulai turun, yang dikhawatirkan akan menggangu pengiriman dari Pulau Jawa. Namun hal tersebut sudah mulai diantisipasi oleh seluruh distributor di NTB.

Apalagi dengan adanya kapal langsung KMP Lagundi yang melayani rute penyeberangan barang  dari Surabaya menuju Lombok dua kali dalam seminggu. “Untuk ketersediaan pasokan dan stok di distributor itu tetap setiap hari kami monitor,” jelas Selly.

Baca Juga :  Pusat Oleh-Oleh Kerajinan Lombok Sepi Pembeli

Selain memonitor ketersediaan stok kebutuhan pokok di distributor, Selly mengaku secara rutin juga melakukan pemantauan dan pengawasan kondisi harga di pasar tradisional dan juga di pasar ritel modern. Hal itu guna memastikan harga tetap stabil, utamanya kebutuhan pokok strategis, seperti beras, minyak goreng, gula pasir, cabe, bawang merah dan beberapa komoditas lainnya yang menjadi penyebab inflasi.

Lanjut Selly, Disdag NTB juga secara rutin menggelar pasar murah di sejumlah titik, utamanya perkampungan padat penduduk, bekerjasama dengan pihak distributor. Pelaksanaan pasar murah itu sebagai salah satu upaya Disdag NTB bersama pemerintah kabupaten/kota melakukan stabilisasi harga kebutuhan pokok strategis.

Terkait adanya kenaikan harga beras di pasar tradisional, Selly mengaku masih dalam batas sewajarnya. Belum sampai melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan RI.

“Kenaikan harga masih belum sampai diatas HET. Namun itu juga tetap dipantau oleh Satgas Pangan untuk pengendalian harga beras ini kalau sudah diatas HET,” jelasnya.

Baca Juga :  Literasi Keuangan Penduduk NTB Masih Rendah

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Divre NTB, H. Achmad Ma’mun mengatakan, stok cadangan beras untuk Provinsi NTB dalam kondisi aman. Bahkan stok beras yang ada di gudang Perum Bulog Divre NTB berdasarkan data awal Oktober aman hingga delapan bulan kedepan, atau April 2018 mendatang. “Stok untuk kebutuhan dalam daerah NTB dalam kondisi aman,” kata Ma’mun.

Ditambahkan, stok cadangan beras hingga April 2018 berdasarkan data stok awal Oktober, kemungkinan akan terus berambah. Seiring dengan program pengadaan serapan pembelian gabah petani terus dilakukan oleh Perum Bulog Divre NTB dan juga tim mitra pengadaan.

Dengan demikian, untuk beras di Provinsi NTB dalam kondisi aman. “Karena stok aman, makanya kami di Perum Bulog Divre NTB ditunjuk untuk movenas ke NTT dan Bali sebanyak 21.100 ton,” imbuhnya. (luk)

Komentar Anda