Disdag NTB Pantau Distribusi Pasokan Cabai Luar Daerah

Disdag NTB Pantau Distribusi Pasokan Cabai Luar Daerah
PANTAU: Kepala Disdag NTB, Hj Putu Selly Andayani, bersama tim dari Disdag Lotim, memantau langsung kondisi tanaman cabai di Suralaga, Lotim, yang menjadi sentra produksi cabai di NTB. (LUKMAN HAKIM/RADAR LOMBOK)

MATARAM–Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj Putu Selly Andayani, memastikan pasokan cabai rawit di Provinsi NTB dalam beberapa hari kedepan akan tetap aman. Meski untuk itu didatangkan cabai dari luar NTB, mengingat produksi cabai di dalam daerah sendiri sangat terbatas.

“Kami Dinas Perdagangan NTB bersama Tim Satgas Pangan telah turun ke sejumlah sentra produksi cabai, dan memang tanaman cabai petani banyak yang gagal panen dan rusak akibat cuaca,” kata Selly, Minggu kemarin (18/3).

Selly mengatakan, bahwa untuk memastikan produksi cabai di tingkat petani benar-benar terjadi minim produksi, bukan karena adanya penimbunan dan akal-akalan pengusaha. Maka tim dari Disdag Provinsi NTB bersama kabupaten/kota dan juga Tim Satgas Pangan NTB serta Polda NTB turun ke sejumlah daerah yang menjadi sentra produksi cabai.

Dari hasil temuan dilapangan, memang didapatkan produksi cabai di tingkat petani banyak yang gagal panen. Bahkan baru tumbuh setinggi lutut, tanaman cabai tersebut sudah rusak, akibat dari cuaca, seperti angin dan hujan beberapa hari belakangan ini. Bahkan hingga sekarang masih turun hujan. “Kasihan petani cabai kita di NTB. Belum sempat di panen sudah rusak. Belum lagi tanaman cabai yang belum berbuah, sudah lebih dahulu rusak,” terang Selly.

Baca Juga :  Tetap Pedas, Cabai Basah Diganti dengan Cabai Kering

Melihat kondisi produksi cabai yang tidak mungkin bisa mencukupi kebutuhan dalam daerah, Selly terus mengawal dan mendorong pelaku usaha untuk memasok cabai dari luar NTB. Pasalnya, jika tidak ada pasokan yang banyak dari luar NTB, akan berdampak terhadap harga yang semakin tinggi di pasaran. Sehingga pastinya akan memberatkan konsumen, dan ujungnya berdampak terhadap laju inflasi yang tinggi.

“Solusi untuk sementara itu ya mendatangkan cabai dari luar NTB. Hanya saja sekarang ini pasokan cabai dari luar NTB ini masih sedikit. Karena hal serupa juga dialami petani cabai di Jawa dan daerah lainnya,” ujar Selly.

Baca Juga :  Harga Melambung, Pencurian Cabai Marak

Sementara itu, salah seorang pengusaha asal Mataram, H. Jas, yang memasok cabai dari luar NTB, mengakui jika pihaknya mendatangkan cabai dari beberapa daerah. Hanya saja jumlahnya masih terbatas, karena harga cabai diluar daerah NTB juga masih relatif tinggi. “Hampir setiap hari pasokan datang dari luar NTB, tapi jumlahnya terbatas,” ujarnya.

Pengusaha cabai ini mengaku mendatangkan cabai dari Pulau Jawa, seperti dari Lamongan dan Banyuwangi, termasuk juga dari Bali. Bahkan, H. Jas juga mendatangkan cabai asal Sulawesi Tenggara.

Untuk cabai asal Lamongan dan Banyuwangi, biasanya pagi sudah sampai di Mataram. Sementara cabai yang didatangkan dari Sulawesi Tenggara biasanya datang sore setiap hari. “Rata-rata perhari untuk cabai yang datang dari berbagai daerah itu sekitar 1 ton, dan langsung habis sehari itu juga,” imbuhnya. (luk)

Komentar Anda