Disdag Mataram Pastikan Tidak Ada Kelangkaan Minyak Goreng dan Gula

STOK TERSEDIA: Minyak goreng dan gula pasir yang diisukan mengalami kelangkaan, stoknya dipastikan Disdag Kota Mataram tetap ada dan tersedia. (ALI/RADAR LOMBOK)

MATARAM — Dinas Perdagangan memastikan tidak ada kelangkaan untuk stok minyak goreng maupun gula di Kota Mataram. Stok minyak goreng dipastikan tetap tersedia sejak pemerintah pusat memberlakukan kebijakan satu harga.

Begitu juga dengan gula yang harganya disebut mulai naik. Stoknya juga dipastikan masih tersedia dan tidak langka. “Tidak ada kelangkaan minyak goreng dan gula. Masih tersedia semuanya,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Mataram, Uun Pujianto di Mataram, kemarin (22/2).

Uun memastikan tidak ada kelangkaan minyak goreng. Tapi memang stok yang ada semakin berkurang. Dia lalu menghubungi salah satu distributor minyak goreng. Jawaban yang diterima, distributor sudah memesan minyak goreng di Pulau Jawa. Kemudian dijanjikan, ada 5 kontainer minyak goreng yang akan didatangkan.

“Ada keterlembatan dari pabrik. Sudah dipesan tapi ada keterlambatan. Kemungkinan untuk yang dua merk itu, besok (hari ini) sudah datang. Makanya sekarang tergantung di ekspedisi. Itu antara 4 sampai 5 kontainer yang akan datang,” katanya.

Baca Juga :  Pemkot Mataram Bolehkan Salat Idul Adha Berjamaah

Keterlambatan kedatangan stok ini tentunya cukup berpengaruh. Namun dipastikan tidak ada penimbunan stok minyak goreng. Potensi tersebut disebutnya tidak mungkin dilakukan dengan kebijakan satu harga yang ditetapkan pemerintah. “Bagaimana mau nimbun harga sekarang sudah turun. Memang sekarang dari pabrik kendalanya,” ungkapnya.

Kondisi tersebut sudah dipantau langsung oleh Kementerian Perdagangan saat bertandang ke Mataram. Kementerian melihat langsung penyebab ketersediaan minyak goreng yang memang berkurang. “Jadinya disaksikan sendiri kann penyebabnya dari pabriknya langsung yang terlambat pengiriman. Sekarang sudah dipesan tinggal menunggu pendistribusiannya saja,” terangnya.

Kebijakan satu harga Rp 14 ribu per liter untuk minyak goreng dipastikan masih berlaku. Distributor diberikan harga Rp 13 ribu per liter. Kemudian diteruskan ke pengecer dengan harga Rp 14 ribu per liter. “Seperti itu prosedurnya. Itu berlaku sejak 1 Februari kemarin,” jelasnya.

Baca Juga :  Murid SDN 45 Mataram Melaju ke Provinsi

Sementara untuk stok gula pasir juga dipastikan tidak ada kelangkaan. Harga juga dipastikan tidak mengalami kenaikan. Terlebih untuk stok gula premium dipastikan tetap tersedia. “Yang gula timbangan biasanya di pasar tradisional harganya lebih tinggi. Kalau untuk stoknya tetap tersedia untuk gula,” jelasnya.

Hesti, salah satu warga masyarakat meminta pemerintah untuk memastikan ketersediaan minyak goreng maupun gula. Karena bisa saja dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. “Nanti kan dampaknya tidak lain ke warga masyarakat. Makanya harus dipastikan stoknya tersedia,” katanya. (gal)

Komentar Anda