
GIRI MENANG – Pimpinan DPRD Lombok Barat menyayangkan setengah dari anggota DPRD Lobar tak menghadiri sidang paripurna serah terima jabatan Bupati -Wakil Bupati, Senin (3/3) lalu. Padahal sidang ini merupakan momen sakral yang merupakan gawe dewan.
Wakil Ketua DPRD Lombok Barat H. Abubakar Abdullah menilai sikap oknum anggota dewan yang tidak hadir ini merusak marwah lembaga legislatif. “ Kami dari pimpinan sudah mengundang secara resmi. Terlepas saya dari partai pengusung atau tidak, harusnya kita profesional (hadiri) undangan pimpinan,” katanya, Rabu (5/3).
Abu menyayangkan pemandangan kursi dewan yang banyak kosong saat acara sertijab. Padahal, katanya, paripurna ini menjadi momentum perdana untuk kolaborasi antara eksekutif dan legislatif menyambut pemimpin baru Lombok Barat. “ Jangan kita membunuh diri kita. Harusnya kita meningkatkan marwah lembaga ini. Kejadian ini sebagai otokritik terhadap lembaga,” ungkap Abu.
Terlepas dari alasan sebagian besar anggota dewan yang tak hadir, dia menyebut mereka seharusnya bisa lebih menghargai undangan pimpinan dewan. “ Ini kan gawe lembaga. Siapa lagi kalau bukan kita yang kemudian menunjukkan performa,” ungkapnya.
Meski rapat paripurna tersebut tidak mensyaratkan kuorum, tetapi ini monentum kepala daerah menerima jabatan dimana DPRD Lobar menjadi tuan rumah yang harusnya bisa menunjukkan sikap yang baik.
Apalagi, tambahnya, Sertijab dihadiri banyak orang sehingga ketidakhadiran setengah anggota dewan dianggap bisa merusak nama baik lembaga. “ Mari kita menjaga marwah lembaga ini dengan mengedepankan hal-hal baik dan positif,” imbuhnya.
Terkait perbedaan pandangan politik di masa Pilkada, dikatakan Abu, itu semua telah selesai. Sehingga harusnya para anggota dewan bisa menunjukkan kedewasaan berpolitik.” Boleh kita berbeda pandangan, tetapi kalau menyangkut lembaga kita harus punya komitmen bersama,” tegasnya.(ami)