MATARAM—Kisah asmara sepasang kekasih antara S dan Elis Uristarni 29 tahun warga Desa Sesela Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat terpaksa harus berakhir di aparat penegak hukum.
Pasalnya Elis Uristarni melaporkan S karena telah melakukan kekerasan yang menyebabkan luka di hidungnya dan terpaksa harus dilarikan ke RS Bhayangkara Kota Mataram. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (29/3) sekitar pukul 11.00 Wita. Awalnya S menelpon Elis dan meminta untuk bertemu. Merekapun sepakat untuk melakukan pertemuan di perempatan Monjok. ”Saya ketemu karena dia nelpon saya,”ungkapnya di depan penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Mataram, kemarin.
[postingan number=3 tag=”kriminal”]
Setelah bertemu, mereka lantas berbincang-bincang. S mengajak Elis duduk-duduk, namun ditolak. Elis pergi meninggalkan S untuk membeli nasi. ”Saya diajak duduk- duduk tapi masak kayak anak ABG saja sehingga saya tinggalkan,”ujarnya.
Ia lantas pergi dengan motor yang dikendarainya, namun tanpa diketahui S mengikutinya dari belakang lalu memukul Elis sehingga hidungnya mengalami luka robek. ”Saya tiba- tiba dipukul dan saya langsung lari ke sini (Polres Mataram, Red) untuk melapor agar dia tidak lagi memukul saya,”ujarnya.
S menurutnya ia kenal kurang dari satu tahun. Mereka menjalin hubungan tanpa ikatan namun sering komunikasi dan bertemu. Tidak jarang pula ia mendapat perlakuan kasar dari S.”Dia bukan pacar saya namun dia selalu mengejar ngejar saya,”ungkapnya.
Mendengar pengakuan Elis, S yang juga berada di ruangan itu lantas marah. S mengatakan ia bersama Elis sering berhubungan. Bahkan ia sering memberikan uang sehingga ia heran ketika Elis tidak mengakui hubunganya itu.”Kalau kita tidak ada hubungan ngapain saya tanggung hidup kamu, kita kan sering berhubungan,”ujarnya.
Mereka kembali cek cok di ruangan Kanit PPA Polres Mataram dan sempat membuat penyidik menjadi marah karena ulah pasangan kekasih yang tidak saling mengakui itu.”Coba jangan bertengkar di tempat ini karena kami juga lagi memeriksa yang lain,”ungkap penyidik.
Kanit PPA Polres Mataram IPDA Eka Dian Pertiwi membenarkan adanya laporan tersebut. Namun ia tidak bisa memberikan komentar karena pelaku dan korban masih diperiksa dan belum mengetahui secara rincinya. ”Iya kita mendapat laporan dan ini lagi diperiksa tapi tanya aja sama anggota soalnya saya lagi ada acara,”ungkapnya terburu- buru.(cr-met)