Dinas Pertanian Mataram Cek Kesehatan Hewan Kurban

Dinas Cek Kesehatan Hewan Kurban
KURBAN : Salah satu lokasi penjualan hewan kurban di Kota Mataram. (Fahmy/radar Lombok)

MATARAM-Dinas Pertanian  Kota Mataram mulai melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban yang dijual oleh para pedagang menjelang Hari Raya Idul Adha.

Dinas sudah membentuk tim terpadu pemantau kesehatan hewan kurban Kota Mataram. Tim gabungan terdiri dari  Pemkot Mataram, Dinas Peternakan Provinsi NTB bersama mahasiswa Universitas Nusa Tenggara Barat (UNTB) Fakultas  Kesehatan Hewan yang berjumlah 70 orang.”Tim yang sudah terbentuk besok (hari ini_red) mulai turun melakukan pemeriksaan hewan kurban,” kata Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H. Mutawali saat ditemui kemarin (23/8).

Tim dibagi menjadi enam kelompok. Hasil pendataan sementara, ada sekitar 62 lokasi penjualan hewan kurban di Kota Mataram. Sedangkan untuk rencana lokasi  pemotongan hewan kurban  diperkirakan sekitar 240 titik.”Pemeriksaan akan dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan  pemotongan,” paparnya.

Baca Juga :  BPK Periksa Fasilitas Dinas Perhubungan

Petugas yang bekerja di lapangan melakukan pemeriksaan, memastikan kesehatan semua hewan kurban yang mau dijual. Bagian hewan diperiksa,  diistilahkan dengan Antimortem yakni kesehatan  fisik hewan seperti bagian dubur . Usia kambing harus sudah berumur 2 tahun.” Usia hewan kurban untuk kambing harus dua tahun, dan giginya sudah ompong,” tegasnya.

Sementara itu untuk hewan kurban sapi, kesehatannya dipastikan dari hidung selalu basah. Jika kering, bisa jadi sapi sedang sakit. Bagi masyarakat yang mau membeli sapi kurban, dinas  menyarankan agar dilakukan pemeriksaan dan pengecekan. Misalnya untuk sapi, pembeli harus memastikan tidak ada luka di sekitar mulut dan mata.

Ditambahkan Mutawali,  pemeriksaan kesehatan hewan kurban ini rutin dilaksanakan setiap tahun untuk memastikan masyarakat menerima hewan yang sehat. Karena kalau tidak dilakukan pengecekan, dikhawatirkan ada pedagang yang sengaja menjual hewan yang sakit dan merugikan banyak orang.”Pemeriksaan ini untuk memastikan kesehatan semua hewan kurban. Kalau ada yang tidak sehat tidak boleh dijual,” tegasnya.

Baca Juga :  Lima Tanaman dalam Alquran dan Khasiatnya untuk Kesehatan

Salah satu penjual hewan kurban, Adi, mengaku hewan yang dijualnya sehat-sehat. Begitu ada yang sakit, langsung dilapor ke petugas.

Ia mengakui sampai saat ini pembeli belum ramai. Biasanya pembeli ramai tiga hari sebelum Hari Raya Idul Adha. Harga hewan kurban berkisar antara Rp 2 juta sampai Rp 5 juta per ekor.”Kalau sekarang masih belum ramai,” terangnya.(ami)

Komentar Anda