Dinas Pertanian Lobar Jamin Ketersediaan Pupuk Musim Tanam 2021

PANEN: Bulan Maret hingga April ini, banyak petani di Kabupaten Lombok Barat yang panen padi, untuk selanjutnya akan kembali memasuki masa tanam tahap dua bulan April. (fahmy/radarlombok.co.id)

GIRI MENANG-Setelah melakukan panen padi, musim tanam di wilayah Kabupaten Lombok Barat akan masuk lagi pada bulan April ini. Untuk itu, Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat menjamin ketersediaan pupuk bagi para petani di Kabupaten Lombok Barat.

Kepala Dinas Pertanian Lobar H Muhur Zuhri mengatakan saat ini memang di Kabupaten Lombok Barat, sudah masuk musim panen, namun ada juga para petani yang baru mulai panen. Nantinya kalau sudah masuk musim semai pasti para petani akan butuh pupuk.

Untuk jatah pupuk di Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2021 untuk pupuk subsidi jenis urea sebanyak 7.700 ton lebih pupuk urea subsidi.

Sejak awal tahun 2021 pada bulan Januari 2021, jatah pupuk subsidi untuk Kabupaten Lombok Barat sudah mulai terserap untuk musim tanam pada akhir dan awal tahun 2021 sebanyak 1600 ton sampai akhir Januari.

“Ketersediaan pupuk untuk Kabupaten Lombok Barat aman untuk tahun 2021,” katanya saat dikonfirmasi kemarin (30/3/2021).

Baca Juga :  Dibangunkan Jalan, Warga Tempos Sebut Lalu Ahmad Ismail Sosok Bapak Pembangunan

Namun secara rinci, Kasi Pupuk Dinas Pertanian Lobar I Wayan Sugiartha mengatakan ada perubahan rekomendasi alokasi pupuk subsidi jenis urea, dimana pada tahun 2021, alokasi pemupukan pupuk urea pada tahun 2020 untuk lahan pertanian satu hektare, alokasi pupuk urea sebanyak 250 kilogram pupuk urea.

Sedangkan dalam rekomendasi tahun 2021, untuk lahan 1 hektare dikurangi menjadi 125 kilogram perhektar. “Jadi dengan alokasi pupuk 7.700 ton ketersediaan pupuk di Lobar relatif aman,” tegas Wayan.

Ia menambahkan, pada saat ini pada bulan April nanti sudah masuk musim tanam kedua pada musim kemarau, pihaknya memastikan ketersediaan pupuk akan aman, karena jumlah pantani yang menanam kadang berkurang, terutama untuk sawah yang tadah hujan, biasanya pada musim tanam kedua tidak menanam padi. “Musim tanam kedua relatif aman,” tegasnya.

Karena kebutuhan pupuk juga sifatnya fluktuatif, jadi ketika ada kekurangan nanti bisa diusulkan lagi untuk penambahan atau dilakukan re alokasi.

Baca Juga :  Kades Dilarang Umbar Dukungan ke Balon Bupati di Pilkada Lobar 2018

Tipelogi petani di Kabupaten Lombok Barat, sering rawan pupuk pada pada musim tanam saat akhir tahun, atau saat hujan mulai turun, karena banyak sawah di Kabupaten Lombok Barat adalah sawah tadah hujan. Makanya sering rawan pada musim tanam akhir tahun.

“Kan tidak semua petani bisa tanam pada musim kemarau, tetapi kalau musim hujan baru sering rawan,” tegasnya.

Untuk saat ini, luas lahan pertanian di Kabupaten Lombok Barat sekitar 17 ribu hektare dengan jumlah kelompok petani sekitar 1.200 kelompok.

Namun dari hitungan BPN ada perbedaan luas lahan, dimana luas lahan berdasarkan BPN sekitar 14 ribu hektare. Karena BPN melakukan pengukuran dengan satelit, jadi ada perbedaan antara yang dihitung oleh Dinas pertanian dan BPN. (amy)

Komentar Anda