Eva menjelaskan, bahwa program ini bertujuan memfasilitasi dan memberikan kesempatan pada IKM di NTB untuk siap bersaing di pasar yang lebih luas. Pada tahun 2017 lalu sekitar 50 IKM mengikuti bimtek marketplace e- Smart. Sekarang ini sebanyak 50 IKM juga kembali diberikan pelatihan.
Adapun pelaku IKM yang mengikuti kegiatan bimtek, terdiri dari industri olahan pangan dan industri kreatif. Bimbingan teknis yang dilakukan ini diharapkan mampu membangkitkan kembali industri yang ada di NTB, sehingga produk yang dihasilkan perajin mampu memenangkan persaingan di pasaran ekspor.
Selanjutnya, para IKM yang mengikuti kegiatan pelatihan ini terus didorong untuk dapat memanfaatkan fasilitas promosi online melalui platform yang dibuat oleh Kementerian Perindustrian, yang dinamakan e-Smart IKM. Selain untuk memperluas akses pasar, program e-Smart IKM ini pun menjadi sistem database, karena menampilkan profil, sentra, dan produk IKM. Sehingga bisa sebagai bahan analisa untuk melakukan pembinaan ke depannya.
“Bimbingan teknis yang dilakukan ini diharapkan mampu membangkitkan kembali industri yang ada di NTB,” harapnya. (cr-dev)
