Dinas Perdagangan Data Produk Kerajinan Peluang Ekspor

Ilustrasi.

MATARAM–Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB mulai melakukan inventarisir produk kerajinan dan karya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di NTB yang bisa masuk pasar ekspor. Pasalnya, selama ini komoditas ekspor produk kerajinan dan pangan masih sangat sedikit.

“Kami saat ini sudah mulai melakukan pendataan produk kerajinan dan pangan olahan, termasuk hasil perikanan tangkap yang punya peluang masuk pangsa ekspor,” kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Hj. Selly Andayani, Senin kemarin (13/2).

[postingan number=3 tag=”ekspor”]

Selly menyebut, selama ini komoditas ekspor Provinsi NTB untuk non pertambangan bijih logam, masih didominasi bidang perikanan lobster, ikan hias, kerajinan bunga kering , mutiara, emas, perak, kayu manis, gerabah , udang vaname dan beberapa kerajinan anyaman lainnya. Untuk buah-buahan yang sudah masuk pasar ekspor baru melon saja.

Baca Juga :  Ekspor Ikan dan Udang NTB Turun Drastis

Menurut Selly, potensi komoditas baik itu buah-buahan, produk kerajinan dan anyaman serta bidang perikanan memiliki potensi yang cukup besar untuk masuk pangsa ekspor. Hanya saja, selama ini berbagai komoditas produk ekspor yang berasal dari Provinsi NTB sebagian besar melakukan ekspor melalui pengusaha Bali dan Surabaya dan bahkan juga ada melalui pengusaha asal Jakarta. “Banyak juga roduk kerajinan dan perikanan asal NTB yang ekspor melalui daerah lain,” ujarnya.

Karena itu lanjut Selly, pelaku usaha mikro kecil dana menengah (UMKM) yang ada di Provinsi NTB memiliki produk berkualias dan sudah memenuhi standar untuk masuk pangsa pasar ekspor, Dians Perdagangan Provinsi NTB akan memberikan kesempatan yang seluasnya bagi mereka agar ikut dalam setiap kegiatan pameran. Baik itu pameran yang dilaksanakan tingkat Provinsi NTB, pameran nasional bahkan pameran di tingkat Asia dan internasional.

Baca Juga :  20 IKM Terpilih Ikut Seleksi Tahap Lanjutan

“Kami akan terus genjot produk NTB untuk semakin banyak masuk pasar ekspor. Tentunya juga dengan tetap berkoordinasi bersama SKPD teknis terkait lainya yang membidangi UKM dan IKM,” ujar Selly.

Sementara itu, Kepala Balai Pelatihan dan Promosi Produk Ekspor Daerah (BP3ED) Provinsi NTB, Muhammad Taufik Rahman mengatakan, bahwa pihaknya terus memberikan pelatihan serta pendampingan kepada pelaku UKM. Pelaku UKM diberikan pendampingan dalam meningkatkan kualitas produk mereka, baik itu kerajinan anyaman maupun kerajinan cukli dan lainnya.

“Bahkan kami bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan untuk pendampingan bagi UKM agar produknya berkualitas dan siap ikut pameran serta masuk pangsa ekspor,” kata Taufik. (luk)

Komentar Anda