PRAYA- Puluhan guru di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Tengah dipindahtugaskan.
Namun tidak semua guru menerima mutasi ini. Sejumlah guru melayangkan protes karena merasa mutasi ini tidak adil bagi dirinya. Seperti yang dipaparkan oleh, Bawe SPd, MPd mutasi dirinya telah menyalahi prosedur. Sebab selama ini ia tidak pernah berbuat kesalahan dan malah semua program sekolah terus didukung. Dia malah dipindah sebagai ke sekolah swasta di Desa Kidang.“Semua program malah saya dukung, namun ironisnya kok saya harus dilengserkan sebagai guru MTsN Model Praya,” katanya kemarin
Tidak terima mutasi terhadap dirinya, Bawe mengancam akan membongkar kebobrokan di MTsN Model Praya khususnya yang dilakukan Kepala MTsN Model saat penerimaan siswa baru. Menurutnya, kepala madrasah telah menyalahi aturan. Sda siswa yang tidak diikutsertakan dalam tes seleksi baik tulis ataupun wawancara, namun itu diloloskan lantaran dugaan ada permainan uang. “Saya akan bongkar borok di MTsN Model, biar semua wali siswa tahu apa sih sebenarnya yang terjadi,” umbarnya.
Kepala MTsN Model Praya, M. Salim meyebutkan, pihaknya tidak takut dengan ancaman guru yang tidak menerima pemindahan tersebut. Sebab masalah mutasi itu bukan wewenangnya sebagai kepala madrasah tetapi Kementerian Agama. Mutasi bagi guru merupakan hal biasa dan seorang PNS harus siap ditempatkan di tempat tugas baru. ''Jika menolak untuk pindah, ini sama artinya dengan dia melanggar sumpah dan janji sebagai PNS. Sumpah janji PNS itu siap ditugaskan dimanapun,” ungkapnya.
Sementara Kepala Kemenag Loteng, HM Nasri Anggara MA, mengatakan, proses mutasi itu sesuai dengan prosedur atas dasar beberapa penilaian. Selain itu proses mutasi itu hal yang biasa dan sesuai kebutuhan organisasi. Justru mutasi ini akan memberikan nuansa baru bagi guru dan bisa mengembangkan minat dan bakatnya ditempat yang lain.
Kebutuhan organisasi misalnya, di suatu madrasah jika membutuhkan PNS sebagai kepala maka pihaknya akan menempatkan PNS dengan pertimbangan tempat tinggalnya. “Bawe ini jabatannya sebagai sekretaris yayasan untuk mempermudah tugasnya,” ungkapnya.
Selanjutnya, bagi guru yang memiliki prestasi yang baik, diupayakan untuk bisa dikembangkan di madrasah lain. “Yang jelas mutasi itu suatu kebutuhan dan harus dilakukan guna memberikan nuansa baru,” sebutnya. (cr- ap)