Dilaporkan Hina TGB, Ketua Komisi I DPRD Loteng Lapor Balik

MENUNJUKAN: H Achmad Supli saat menunjukan bukti poster yang dikirim di HP miliknya, Kamis (8/6). (M Haeruddin/Radar Lombok)

PRAYAKetua Komisi I DPRD Lombok Tengah, H Achmad Supli melakukan perlawanan atas kasus hukum yang menyangkutnya. Ia akan melaporkan balik orang-orang yang melakukan teror terhadap dirinya hingga membuat fitnah atas kasus dugaan tindak pidana ITE. Di mana sebelumnya anggota Laznah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) atas nama H Hunan Wadi melaporkan H Achmad Supli atas dugaan tindak pidana ITE dengan penghinaan kepada Ketua Umum PB NWDI TGB M Zainul Majdi. Laporan itu sesuai dengan tanda bukti laporan pengaduan nomor TBLP/171/V/2023/ Ditreskrimsus Polda NTB atas dugaan tindak pidana ITE terkait penghinaan dan atau pencemaran nama baik melalui media sosial.

Tak cuma dilaporkan, H Achmad Supli kemudian dihujat balik melalui media sosial oleh orang-orang tertentu. Ia bahkan diteror dan difitnah dengan kata-kata kasar serta tuduhan yang tidak mendasar. Meski sebelumnya, H Achmad Supli sudah meminta maaf dan siap mempertanggungjawabkan kealpaannya di hadapan pengurus PB NWDI.

Supli mengaku, dengan adanya postingan di grup Whatsaap Pit Stop Mata yang menjurus terhadap penghinaan yang diposting itu, maka dari segi etika beragama ia langsung meminta maaf meski ia sendiri tidak membuat narasi dalam link vidio YouTube yang menjadi persoalan ini. Bahkan permintaan maaf ini sudah disebarkan dan ia juga langsung mendatangi zuriyat TGKH Zaenuddin Abdul Majid yang berada di Pancor, Lombok Timur. “Tapi yang mengagetkan saya ketika berbagai upaya kita lakukan dan insiden itu (link video, red) sudah terhapus, malah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab mengangkat lagi dengan adanya schrincshot permasalahan itu ke publik dan diedarkan ke masyarakat luas,” sesal H Achmad Supli, Kamis (8/6).

Menurut politisi PKS ini, bahwa apa yang dituduhkan itu sama sekali tidak benar, dan ironisnya ada oknum yang tidak bertanggung jawab yang malah dengan sengaja menyebarkan poster yang seolah-olah ia menjadi pelaku pembuat narasi yang menghina TGB. Hal ini diperparah karena penyebaran dilakukan dengan cara yang begitu masif dan membuat dirinya merasa sangat dirugikan.

Yang lebih parah lagi, bukan hanya schrinsot link video di YouTube yang menyebar, namun gambar dirinya yang ditambah narasi seolah-olah dirinya yang membuat dan mengatakan terkait dengan hinaan terhadap TGB itu. “Saya sampai hari ini tidak berani sebut kalimat itu (penghinaan TGB) saking saya tidak tahu adanya kalimat itu (penghinaan TGB, red),” terangnya.

Hanya saja, politisi PKS ini sangat menyayangkan sikap oknum yang tidak bertanggung jawab yang menyebarkan seolah-olah dirinya yang membuat narasi penghinaan. Bahkan seolah-olah ada yang terkesan memproduksi provokasi dan seolah-olah dirinya sebagai pelaku yang membuat masyarakat akhirnya bertanya dan menjadi terbelah. “Banyak yang menghujat saya lewat medsos dan Whatsaap langsung tentang kejadian ini. Padahal kami tidak pernah melakukan itu. Sehingga ketika publik sudah mengecap saya (sebagai pelaku, red), maka saya harus luruskan lewat pendekatan hukum dan kami paling lambat hari Senin masukan laporan terhadap penyebaran hal yang tidak benar. Termasuk menyebarkan sesuatu secara sistem yang sudah terhapus dan sudah ditutup kemudian diangkat kembali ditambah orang yang membuat gambar dengan kalimat bahwa saya yang mengatakan TGB (melakukan penghinaan, red)” terangnya.

Laporan ini dilakukan agar jangan sampai masyarakat disuguhkan sesuatu yang tidak benar yang kemudian menjadi terprovokasi. Di satu sisi, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan gerakan dan tidak terpancing oleh isu-isu oknum yang tidak bertanggung jawab dalam permasalahan ini. “Kami akan melaporkan ke Polda NTB, paling lambat hari Senin. Ada dua orang yang kami laporkan yakni inisal IZ yang ada statemennya meminta saya ditangkap. Kemudian MSQ yang diduga menyebar poster kaitan dengan saya yang melakukan penghinaan. Selain itu, ada puluhan orang yang kaitan dengan intimidasi dan lainnya nanti sebagai saksi,” tegasnya. (met)

Komentar Anda